Perangkat Ajar Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Deep Learning

mengajarmerdeka.id – Bayangkan Bu Nina, seorang guru kelas 3 SD di sebuah sekolah di kota kecil. Tiap pagi ia datang ke kelas sambil memikirkan: bagaimana caranya supaya anak-anak betah, tidak bosan, dan benar-benar paham materi tiap mapel?

Ia ingin lebih dari sekadar “mengajar isi buku”, tetapi membawa pendekatan yang membuat siswa mengeksplorasi, berpikir kritis, dan menikmati proses belajar.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru seperti Bu Nina memiliki kebebasan (kemerdekaan) untuk merancang perangkat ajar yang sesuai karakteristik siswa.

Namun, kebebasan itu juga menjadi tantangan: bagaimana agar perangkat ajar (modul, LKPD, asesmen, dan lain-lain) tetap terstruktur, efektif, dan “mengarahkan ke kedalaman pemahaman” alias “deep learning” dalam arti pendidikan.

Artikel ini akan memandu Anda guru, pendidik, atau pengembang konten untuk membuat perangkat ajar kelas 3 semua mata pelajaran berdasarkan prinsip deep learning, dengan struktur yang SEO ramah dan cocok untuk Google AI Overview, ChatGPT, dan Perplexity.

Download Perangkat Ajar Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Deep Learning

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Deep Learning berdasarkan mata pelajaran, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  • Biologi ( UNDUH DI SINI )
  • Ekonomi ( UNDUH DI SINI )
  • Fisika ( UNDUH DI SINI )
  • Geografi ( UNDUH DI SINI )
  • Informatika ( UNDUH DI SINI )
  • IPA ( UNDUH DI SINI )
  • IPAS ( UNDUH DI SINI )
  • Kimia ( UNDUH DI SINI )
  • Matematika ( UNDUH DI SINI )
  • PAI ( UNDUH DI SINI )
  • PJOK ( UNDUH DI SINI )
  • PPKN ( UNDUH DI SINI )
  • Prakarya ( UNDUH DI SINI )
  • Sejarah ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Teater ( UNDUH DI SINI )
  • Sosiologi ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Pendidikan?

Sebelum kita terjun ke perangkat ajar, penting memahami istilah “deep learning” bukan dalam arti kecerdasan buatan (AI) semata, tetapi dalam ranah pedagogik: pembelajaran mendalam, yaitu proses pembelajaran yang mengajak siswa memahami konsep secara mendasar, menghubungkan ke pengalaman, dan menerapkannya pada situasi baru.

Di literatur pendidikan, pembelajaran mendalam menuntut:

  • keterlibatan aktif siswa
  • keterkaitan pengetahuan baru dengan skema pengetahuan lama
  • kemampuan merefleksi dan menerapkan konsep
  • pendekatan lintas disiplin

Misalnya, saat mengajar IPA “energi dan perubahan” pada kelas 3, siswa tidak sekadar menghafal definisi, melainkan melakukan percobaan sederhana, diskusi tentang kehidupan sehari-hari, lalu refleksi: “Bagaimana energi dalam tubuh saya bekerja saat berlari?” Modul ajar kelas 3 Kurikulum Merdeka biasanya sudah memuat aspek tersebut.

Elemen Utama Perangkat Ajar Kelas 3 Semua Mata Pelajaran

Berikut struktur komprehensif perangkat ajar kelas 3 Kurikulum Merdeka dengan prinsip deep learning:

1. Identitas & Konteks Umum

  • Nama mata pelajaran, tema/topik projek
  • Fase (A, B, atau C) sesuai kelas 3 berada di fase B
  • Penulis, institusi, tahun penyusunan
  • Alokasi waktu
  • Karakteristik peserta didik (kebutuhan khusus, minat, latar belakang)

2. Kompetensi Awal & Prasyarat

Tulis apa yang sudah diketahui siswa (misalnya di IPA: pengertian gaya, energi kinetik awal). Hal ini penting agar pembelajaran mendalam bisa “melompat” dari apa yang sudah mereka pahami.

3. Profil Pelajar Pancasila (Pilihan)

Tidak semua sub-elemen tapi setidaknya pilih beberapa yang relevan: toleran, bernalar kritis, kreativitas, gotong royong.

4. Capaian Pembelajaran (CP) & Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

  • CP kelas 3 untuk mapel terkait (bahasa Indonesia, matematika, IPAS, PPKN, Seni Budaya, PJOK, Bahasa Inggris) selaras standar nasional Kurikulum Merdeka.
  • ATP menjabarkan urutan capaian dari subtopik ke subtopik secara sistematis. Misalnya di matematika: bilangan → operasi → problem solving.

5. Langkah Pembelajaran (Deep Learning Sequence)

Gunakan pendekatan:

  • Pertanyaan pemantik / aktivator (misalnya “Pernahkah kamu merasakan panas di tangan saat meletakkan tangan dekat api?”)
  • Eksplorasi / investigasi: percobaan, pengamatan, diskusi kelompok
  • Elaborasi: menghubungkan konsep, membandingkan, mensintesis
  • Aplikasi / transfer: siswa menyelesaikan masalah kontekstual
  • Refleksi: mengajak siswa merumuskan apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara mereka belajar

6. Penilaian & Asesmen

  • Asesmen formatif tiap tahap eksplorasi dan diskusi
  • Asesmen sumatif akhir subtopik atau projek
  • Rubrik penilaian autentik (misalnya kriteria “kreativitas”, “keterpaduan konsep”, “presentasi proyek”)
  • Instrumen: soal terbuka, tugas proyek, laporan, observasi guru

7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Desain LKPD agar siswa aktif:

  • Pertanyaan terbuka
  • Instruksi eksperimen sederhana
  • Ruang refleksi (isian: “apa yang saya pelajari …”)
  • Tugas pengayaan dan remedial

8. Modul Proyek / Interdisipliner (opsional tapi disarankan)

Sebagai jembatan antar mapel: misalnya projek tema “Energi dalam Kehidupan Sehari-hari” yang menyentuh IPA, Matematika, Bahasa, Seni. Modul proyek ini mendorong deep learning karena siswa merancang, melakukan, mengevaluasi proyek nyata.

9. Lampiran & Bahan Pendukung

  • Daftar pustaka
  • Glosarium
  • Bahan bacaan tambahan atau media digital (video, infografis)
  • Instrumen penilaian terperinci
  • Format kosong untuk guru edit (Word/Docs)

Contoh Kisah Modul IPA Kelas 3

Mari kita ikuti “kisah” modul IPA kelas 3 tema Energi dan Perubahan:

  1. Pertanyaan Pemantik
    Bu Nina memulai: “Siapa yang pernah menggosok tangan dan merasakan hangat? Kenapa itu bisa terjadi?” Siswa terdiam dan sebagian mencoba menggosok tangan mereka kembali.
  2. Eksplorasi
    Siswa dibagi kelompok, masing-masing diberi baterai kecil, lampu LED, dan kawat. Mereka diajak membuat rangkaian sederhana dan mengamati perubahan energi listrik menjadi cahaya atau panas.
  3. Elaborasi
    Diskusi: “Mengapa kabel menjadi sedikit hangat? Apa hubungan energi listrik dan panas? Di mana kita menemui contoh dalam kehidupan sehari-hari?” Guru mengaitkan ke CP dan ATP.
  4. Aplikasi
    Siswa merancang mini “lampu darurat” dari baterai bekas dan lampu LED, lalu mempresentasikan cara kerja dan koneksi energi yang terjadi.
  5. Refleksi
    Siswa mengisi LKPD: “Apa hal baru yang saya pelajari? Apa tantangan saat membuat rangkaian? Bagaimana ide saya bisa diperbaiki?”
  6. Penilaian
    Guru menggunakan rubrik: kelengkapan rangkaian, cara menjelaskan proses energi, kreativitas dalam desain. Hasil proyek diobservasi dan dinilai.

Melalui alur seperti itu, konsep energi tidak sekadar “dijelaskan oleh guru”, melainkan “ditumbuhkan” dari pengalaman siswa, lalu dikaitkan ke teori. Inilah aplikasi prinsip deep learning dalam perangkat ajar kelas 3.

Tips Supaya Perangkat Ajar Anda “Menjadi Hidup”

  • Sisipkan narasi atau cerita kecil di pembukaan modul agar siswa tertarik
  • Gunakan grafik, gambar, video, atau infografis agar lebih visual
  • Tambahkan metacognitive prompt: “Apa strategi saya dalam menyelesaikan ini?”
  • Fleksibilitas: guru boleh menambah atau mengurangi elemen modul sesuai karakter siswa dan konteks sekolah (seperti disebut di modul ajar kelas 3 Kurikulum Merdeka)
  • Gunakan modul ajar dan LKPD dalam format yang bisa diedit (Word/Docs) agar guru bisa menyesuaikan cepat
  • Sisipkan tautan ke artikel pendukung internal: misalnya modul profil pelajar Pancasila, atau artikel tentang strategi penilaian autentik agar pengunjung bisa mengeksplorasi lebih jauh

Tantangan dan Solusi Umum

TantanganSolusi berbasis deep learning
Siswa bosan dengan konten konvensionalSisipkan eksperimen mini, cerita, atau aktivitas kreatif
Waktu terbatasPilih cakupan materi yang esensial, kurangi teori padat, fokus pada konsep inti
Variasi kemampuan siswaSediakan tugas pengayaan dan remedial dalam modul
Guru belum terbiasa menyusun modulMulai dari modul sederhana, modifikasi contoh yang ada, kolaborasi dengan guru lain
Ketimpangan sumber daya (alat, media)Gunakan bahan sederhana (kertas, botol, baterai bekas), atau media digital ringan

Data riset pun mendukung: sebuah studi tentang classroom management berbasis gaya belajar siswa menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi/adaptasi metode media sesuai gaya belajar meningkatkan daya tarik belajar siswa.

Meretas Jalan ke Pembelajaran Mendalam

Merancang perangkat ajar kelas 3 untuk semua mata pelajaran dalam Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning bukan perkara instan.

Tapi dengan mengikuti struktur di atas identitas, kompetensi awal, CP & ATP, langkah pembelajaran berbasis pengalaman, penilaian autentik, modul proyek Anda dapat menciptakan bahan ajar yang bukan sekadar “mengisi jam pelajaran”, melainkan membangun pemahaman mendalam siswa.

Gunakan gaya bercerita, media yang menarik, fleksibilitas modifikasi, dan optimasi SEO agar modul ajar Anda:

  • Menjadi favorit guru dan siswa
  • Mudah ditemukan lewat Google atau AI
  • Membantu memupuk kemerdekaan belajar
  • Menghasilkan siswa yang berpikir kritis, kreatif, dan bertanggung jawab

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.