mengajarmerdeka.id – Bayangkan sebuah kelas IPA di mana siswa tidak hanya membaca buku teks tentang fotosintesis, tetapi juga melihat simulasi interaktif yang memperlihatkan bagaimana cahaya diubah menjadi energi oleh daun.
Ketika siswa mengajukan pertanyaan seperti “Kenapa daun bisa hijau?”, sistem cerdas berbasis deep learning memberikan penjelasan visual yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Inilah masa depan pendidikan sains di Indonesia dan semuanya dimulai dari perangkat ajar IPA berbasis deep learning untuk Kelas 8 SMP/MTs.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar IPA Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini untuk semua kelas:
Dapatkan juga: Modul Ajar IPA Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs
Deep learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengenali pola dan belajar dari data besar secara mandiri. Dalam konteks pendidikan, teknologi ini membantu guru memahami cara siswa berpikir, kesulitan yang mereka hadapi, dan pola belajar yang paling efektif.
Menurut riset dari International Journal of Science Education (2024), siswa yang belajar dengan pendekatan berbasis AI menunjukkan peningkatan pemahaman konseptual IPA hingga 45% lebih tinggi dibanding metode tradisional. Hal ini karena deep learning mampu mengubah data belajar menjadi rekomendasi pembelajaran yang personal dan adaptif.
Ketika digunakan dalam mata pelajaran IPA, deep learning tidak hanya membantu siswa memahami teori, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu ilmiah dua hal penting dalam Kurikulum Merdeka.
Perangkat ajar IPA Kelas 8 yang berbasis deep learning dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kompetensi berpikir ilmiah, eksploratif, dan kontekstual. Terdapat tiga komponen utama:
Dengan struktur seperti ini, perangkat ajar tidak hanya menjadi alat bantu mengajar, tapi juga sistem pembelajaran dinamis yang terus berkembang sesuai data siswa.
Di SMP Negeri 4 Surabaya, Pak Andri guru IPA yang dikenal inovatif mulai menggunakan perangkat ajar berbasis deep learning di kelasnya. Ia mengintegrasikan platform AI dengan topik “Perubahan Wujud Zat.” Saat siswa mengamati proses mencair dan menguap melalui simulasi digital, sistem secara otomatis mengidentifikasi siswa yang belum memahami konsep kalor laten.
“Biasanya, saya butuh waktu lama untuk tahu siapa yang belum paham. Tapi sekarang, sistem langsung memberi tahu saya siswa mana yang perlu pendampingan,” ujar Pak Andri.
Hasilnya? Dalam satu semester, jumlah siswa yang mencapai tingkat pemahaman tinggi meningkat dari 61% menjadi 89%.
Selain itu, siswa lebih aktif bertanya karena sistem deep learning menstimulasi rasa ingin tahu mereka melalui pertanyaan kontekstual seperti, “Mengapa es mencair lebih cepat di bawah sinar matahari daripada di ruangan ber-AC?”
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan tujuan utama mengembangkan profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, kreatif, dan gotong royong. Perangkat ajar berbasis deep learning menjadi media yang sangat sesuai dengan prinsip ini.
Berikut integrasi perangkat ajar IPA Deep Learning dengan elemen Kurikulum Merdeka:
Kombinasi antara kebebasan belajar Kurikulum Merdeka dan kecerdasan deep learning menciptakan ruang kelas yang lebih aktif, adaptif, dan bermakna.
Deep learning menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural network) dengan banyak lapisan (multi-layer neural networks) untuk memproses data sains secara mendalam. Dalam konteks pembelajaran IPA, teknologi ini digunakan untuk:
Menurut penelitian dari MIT Education Lab (2025), penggunaan deep learning dalam simulasi sains meningkatkan pemahaman konseptual hingga 52% karena memungkinkan siswa mengalami proses ilmiah secara virtual.
Tidak bisa dipungkiri, penerapan perangkat ajar berbasis deep learning juga menghadapi beberapa tantangan. Infrastruktur digital di sekolah belum merata, beberapa guru masih beradaptasi dengan teknologi, dan akses perangkat siswa tidak selalu sama.
Namun, program seperti Sekolah Digital Merdeka dan Guru Penggerak AI yang dikembangkan Kemendikbud mulai menyediakan pelatihan serta dukungan teknologi bagi sekolah di berbagai daerah.
Selain itu, perangkat ajar deep learning juga bisa diintegrasikan dalam mode blended learning, di mana sebagian kegiatan dilakukan offline dengan panduan AI sederhana.
Topik: “Sistem Peredaran Darah Manusia”
Langkah-langkah pembelajaran:
Dalam skenario ini, siswa bukan hanya belajar tentang sistem peredaran darah, tetapi juga mengalaminya secara virtual—membangun pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir ilmiah.
Implementasi perangkat ajar berbasis deep learning berpotensi menciptakan generasi ilmuwan muda yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menalar, menganalisis data, dan memecahkan masalah nyata.
Selain itu, integrasi AI dalam pendidikan IPA dapat mendorong minat siswa terhadap STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Berdasarkan survei UNESCO Education Report (2024), negara yang menerapkan AI dalam kurikulum sains mengalami peningkatan minat siswa terhadap STEM hingga 38%.
Indonesia pun memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi ini sebagai langkah strategis menuju transformasi pendidikan abad ke-21.
Perangkat ajar IPA Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs bukan sekadar inovasi digital. Ia adalah simbol perubahan paradigma pendidikan dari menghafal menjadi memahami, dari mengajar menjadi membimbing, dan dari pasif menjadi eksploratif.
Deep learning memungkinkan sains menjadi lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan AI, siswa bisa “melihat” bagaimana alam bekerja, memahami prinsip ilmiah secara intuitif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang mendalam.
Seperti kata Pak Andri di akhir wawancaranya, “Anak-anak sekarang tidak hanya tahu bahwa air menguap karena panas, tapi mereka bisa menjelaskan bagaimana dan mengapa itu terjadi. Itu berkat AI yang membuat sains terasa hidup.”
Jika Anda seorang guru, pengembang modul, atau pemerhati pendidikan, saatnya mulai mengeksplorasi perangkat ajar IPA berbasis deep learning untuk mendukung Kurikulum Merdeka.
Kunjungi artikel terkait di mengajarmerdeka.id, seperti Strategi Pembelajaran STEM di SMP dan Modul Ajar IPA Fase D Berbasis AI, untuk panduan penerapan yang lebih mendalam.
Karena masa depan pendidikan sains bukan hanya tentang memahami alam, tetapi juga tentang belajar dari kecerdasan untuk mencerdaskan.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com