Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10, 11, 12 SMA/MA

mengajarmerdeka.id – Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana manusia belajar memahami akar peradaban, nilai kebangsaan, dan perubahan sosial. Di era digital saat ini, pembelajaran sejarah menuntut pendekatan baru yang tidak sekadar menghafal tanggal dan peristiwa, tetapi menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif.

Kurikulum Merdeka hadir menjawab tantangan tersebut dengan memberi ruang bagi guru untuk berinovasi. Salah satu pendekatan yang kini mulai diterapkan adalah Deep Learning atau pembelajaran mendalam.

Melalui pendekatan ini, perangkat ajar sejarah untuk SMA/MA dapat membantu siswa memahami hubungan sebab-akibat dalam sejarah, menghubungkannya dengan kondisi sosial masa kini, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang relevan.

Perangkat ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10, 11, dan 12 dirancang agar guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, adaptif, dan berbasis data. Tidak hanya mengajarkan konten, tetapi juga melatih cara berpikir historis yang kritis dan kontekstual.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning Sejarah untuk semua kelas

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Sejarah untuk semua kelas Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Sejarah

Pengertian Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah

Perangkat ajar Deep Learning Sejarah adalah seperangkat dokumen pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip pembelajaran mendalam dengan penguatan kompetensi Kurikulum Merdeka. Di dalamnya terdapat modul ajar, alur tujuan pembelajaran (ATP), lembar kerja peserta didik (LKPD), serta asesmen formatif dan sumatif.

Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak selalu berarti penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara langsung, melainkan pendekatan yang menekankan keterhubungan konsep, refleksi nilai, dan penerapan dalam kehidupan nyata.

Dengan kata lain, siswa tidak hanya mempelajari apa yang terjadi, tetapi juga mengapa dan bagaimana peristiwa itu membentuk dunia yang mereka tempati sekarang.

Struktur Perangkat Ajar Sejarah Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka, setiap perangkat ajar disusun berdasarkan capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP). Struktur umumnya meliputi:

  1. Identitas Modul Ajar
    Berisi fase, kelas, alokasi waktu, dan profil pelajar Pancasila yang hendak dicapai. Misalnya, “Bernalar Kritis” dan “Berkebinekaan Global”.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Menjelaskan kemampuan akhir yang diharapkan. Contohnya, siswa mampu menafsirkan peristiwa sejarah dengan berbagai perspektif berdasarkan sumber yang relevan.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Tujuan disusun secara operasional, misalnya: Siswa dapat menganalisis faktor penyebab revolusi industri dan dampaknya terhadap masyarakat global.
  4. Materi Pembelajaran
    Disusun kontekstual, menekankan keterhubungan lintas waktu, seperti hubungan kolonialisme masa lalu dengan ketimpangan ekonomi masa kini.
  5. Metode Deep Learning
    Pembelajaran diarahkan untuk menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills). Siswa dilatih mengajukan pertanyaan reflektif, membandingkan data, dan menarik kesimpulan berbasis bukti sejarah.
  6. Asesmen Autentik
    Penilaian melibatkan portofolio, proyek, dan refleksi diri. Siswa dapat membuat peta kronologi digital, podcast sejarah, atau esai interpretatif yang menunjukkan pemahaman mendalam.

Implementasi Perangkat Ajar di Tiap Kelas

1. Kelas 10: Mengenal Sejarah dan Kesadaran Kronologis

Pada tahap awal, siswa diajak memahami konsep dasar sejarah, sumber-sumber sejarah, dan pentingnya berpikir kronologis.

Contoh aktivitas pembelajaran:

  • Guru memanfaatkan arsip digital dan media interaktif untuk mengenalkan berbagai jenis sumber sejarah.
  • Siswa melakukan proyek kecil: membuat timeline digital sejarah keluarga mereka untuk memahami kesinambungan generasi.
  • Pembelajaran diakhiri dengan refleksi tentang bagaimana sejarah pribadi terhubung dengan sejarah bangsa.

Melalui pendekatan Deep Learning, siswa belajar bahwa sejarah bukan sekadar data, melainkan kisah hidup manusia yang membentuk identitas.

2. Kelas 11: Analisis Peradaban dan Perubahan Sosial

Fokus pembelajaran di kelas 11 adalah pada dinamika peradaban dunia dan pengaruhnya terhadap perkembangan Indonesia.

Contoh implementasi:

  • Guru mengajak siswa menganalisis perbandingan antara peradaban Nusantara dengan peradaban besar dunia seperti Cina, India, dan Eropa.
  • Menggunakan pendekatan AI-like reasoning, siswa belajar mengenali pola kebangkitan dan kejatuhan peradaban.
  • Dalam proyek kolaboratif, siswa membuat presentasi digital bertema “Pelajaran dari Masa Lalu untuk Dunia Masa Depan.”

Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami sejarah sebagai urutan waktu, tetapi sebagai jaringan penyebab dan akibat yang kompleks.

3. Kelas 12: Sejarah Indonesia Kontemporer dan Refleksi Global

Pada tahap akhir, pembelajaran berfokus pada sejarah Indonesia modern mulai dari kemerdekaan hingga era reformasi dan digitalisasi.

Contoh implementasi:

  • Guru menggunakan data visual, film dokumenter, dan berita sejarah untuk mendorong analisis kritis.
  • Siswa membandingkan peristiwa nasional dengan dinamika global seperti Perang Dingin atau globalisasi.
  • Kegiatan reflektif seperti debat publik bertema “Apakah Reformasi 1998 Sudah Menjawab Harapan Rakyat?” digunakan untuk menumbuhkan sikap demokratis.

Pendekatan ini menumbuhkan kesadaran sejarah yang hidup, relevan, dan membentuk karakter warga negara yang kritis dan bertanggung jawab.

Prinsip Pembelajaran Deep Learning dalam Sejarah

Deep Learning menekankan lima prinsip utama dalam pembelajaran sejarah:

  1. Koneksi Konseptual
    Siswa memahami keterkaitan antar peristiwa lintas ruang dan waktu, bukan sekadar menghafal kronologi.
  2. Pemikiran Historis (Historical Thinking)
    Menumbuhkan kemampuan bertanya secara reflektif: Mengapa peristiwa ini terjadi? Apa dampaknya? Siapa yang diuntungkan atau dirugikan?
  3. Analisis Multi-Perspektif
    Siswa diajak melihat sejarah dari berbagai sudut pandang — ekonomi, politik, budaya, dan sosial.
  4. Kolaborasi dan Komunikasi
    Pembelajaran dilakukan dalam kelompok, menggunakan teknologi digital untuk menelusuri data dan menyajikan hasilnya.
  5. Refleksi Nilai dan Moral
    Setiap topik sejarah dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila dan profil pelajar Indonesia yang berakhlak mulia.

Data Ilmiah dan Keunggulan Pendekatan Deep Learning

Hasil penelitian dari International Journal of Educational Technology (2024) menunjukkan bahwa penerapan Deep Learning dalam pendidikan sejarah meningkatkan pemahaman konseptual siswa sebesar 41% dibandingkan pembelajaran konvensional.

Sementara studi oleh Center for Historical Thinking di Kanada mencatat bahwa siswa yang diajar dengan pendekatan mendalam cenderung memiliki keterampilan berpikir analitis 35% lebih tinggi dalam memahami isu sosial kontemporer.

Data ini menunjukkan bahwa Deep Learning bukan hanya metode modern, tetapi terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas literasi sejarah dan kemampuan berpikir kritis.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Deep Learning Sejarah secara langsung mendukung penguatan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila, antara lain:

  • Bernalar Kritis: Melatih analisis data sejarah dan sumber informasi.
  • Kreatif: Menghasilkan karya sejarah digital dan proyek berbasis riset.
  • Mandiri: Mengelola proses belajar melalui refleksi dan eksplorasi data.
  • Gotong Royong: Berkolaborasi dalam proyek lintas mata pelajaran.
  • Berkebinekaan Global: Memahami peradaban dunia dan menghargai perbedaan.
  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Mengambil pelajaran moral dari peristiwa masa lalu.

Dengan demikian, pembelajaran sejarah tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter.

Tantangan dan Solusi Implementasi di Sekolah

Beberapa guru mungkin masih menghadapi kendala seperti keterbatasan literasi digital atau akses sumber sejarah interaktif. Solusinya adalah memanfaatkan platform pembelajaran terbuka seperti Merdeka Mengajar, Google Arts & Culture, dan arsip digital nasional.

Guru juga dapat mengikuti pelatihan berbasis komunitas atau kolaborasi antar sekolah untuk mengembangkan perangkat ajar Deep Learning yang adaptif terhadap konteks lokal.

Pendekatan blended learning kombinasi antara tatap muka dan daring juga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran sejarah.

Menanamkan Kesadaran Sejarah di Era Digital

Perangkat ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10, 11, dan 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka merupakan inovasi strategis dalam membangun generasi pembelajar yang reflektif, kritis, dan berkarakter.

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, siswa diajak untuk tidak hanya memahami masa lalu, tetapi juga menggunakannya sebagai cermin dalam menghadapi tantangan masa depan.

Kurikulum Merdeka memberikan ruang luas bagi guru untuk berkreasi, sementara teknologi Deep Learning membantu memperkaya proses berpikir siswa.

Dengan kolaborasi keduanya, sejarah bukan lagi sekadar mata pelajaran hafalan, tetapi wahana pembentukan kesadaran kebangsaan dan kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.

Melalui semangat belajar sepanjang hayat, perangkat ajar ini menjadi simbol bahwa pendidikan sejarah Indonesia terus bergerak menuju pembelajaran yang adaptif, reflektif, dan berdaya transformasi sesuai visi mengajarmerdeka.id, yakni mencerdaskan generasi dengan kemerdekaan berpikir dan bertindak.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.