mengajarmerdeka.id – Bayangkan Anda masuk ke ruang kelas PJOK di kelas 11, bukan sekadar mengajak siswa melakukan gerakan lari, lompat atau bola voli secara rutin melainkan membimbing mereka untuk memahami, mengalami, dan merefleksikan aktivitas gerak sebagai bagian dari kehidupan sehat dan karakter Pelajar Pancasila.
Itulah inti dari istilah terbaru di dunia pendidikan yakni deep learning. Kata “deep learning” di sini bukan merujuk ke jaringan saraf buatan, melainkan pembelajaran yang mendalam: siswa tidak hanya tahu cara melakukan gerak, tetapi juga tahu “mengapa”, “bagaimana”, dan “apa artinya” bagi hidup mereka.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka untuk kelas 11 (fase F) di SMA/MA, perangkat ajar untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) mengadopsi pendekatan ini agar pembelajaran menjadi lebih relevan, aktif, serta bermakna.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana guru dan siswa bisa memanfaatkan perangkat ajar tersebut mulai dari komponen seperti CP, ATP, modul ajar, sampai ke aktivitas pembelajaran yang dirancang agar siswa benar-benar mendapatkan pengalaman pembelajaran yang mendalam.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PJOK untuk Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA/MA
Sebelum kita masuk ke strategi pembelajaran, kita harus memahami dulu “kerangka” yang menjadi landasan perangkat ajar PJOK untuk kelas 11 fase F.
Capaian pembelajaran merupakan target kompetensi yang harus dikuasai siswa di akhir fase. Untuk PJOK kelas 11 fase F, beberapa contoh CP antara lain:
ATP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang dirancang secara sistematis untuk mencapai CP. Misalnya, dalam modul bola basket:
Modul ajar merupakan bingkai pembelajaran yang berisi tema, tujuan, langkah pembelajaran, media, dan asesmen. Contoh tema: “Analisis Biomekanik dalam Olahraga Permainan”.
Struktur modul ajar umumnya terdiri dari tahapan: Eksplorasi → Aksi → Refleksi. Ini memfasilitasi siswa untuk tidak hanya melakukan aktivitas, tetapi juga merenungkan dan mengaitkannya dengan konteks pribadi atau kehidupan nyata.
Dengan memahami kerangka ini, guru dapat merancang perangkat ajar yang terstruktur, namun fleksibel sesuai kebutuhan siswa dan konteks sekolah.
Pendekatan deep learning dalam PJOK kelas 11 bukan hanya mengandalkan rutinitas gerak, tetapi menanamkan makna, kesadaran, dan kesenangan dalam proses pembelajaran. Berikut tiga pilar utama yang dapat diterapkan: mindful, meaningful, joyful.
Pada pembelajaran PJOK, mindful learning mengajak siswa untuk menyadari gerak tubuh, napas, tensi otot, hingga pikiran dan emosi yang muncul saat melakukan aktivitas jasmani.
Contoh: saat pemanasan, siswa memperhatikan otot mana yang terasa meregang, bagaimana detak jantung berubah setelah lari ringan, dan kemudian berdiskusi tentang sensasi yang muncul.
Refleksi pribadi juga penting: “Apa satu hal yang kamu kuasai hari ini? Apa satu hal yang ingin kamu tingkatkan?” Siswa tidak hanya melakukan, tetapi merenungkan prosesnya.
Pembelajaran bermakna menjembatani antara apa yang siswa pelajari dengan kehidupan mereka sehari-hari. Misalnya, proyek “Program Kebugaran Pribadi 4 Minggu”: siswa menganalisis kebugaran awal (BMI, denyut jantung), menetapkan tujuan SMART, melaksanakan latihan, mencatat perkembangan, dan merefleksikan hasilnya.
Materi literasi dan numerasi juga bisa dialihkan ke aktivitas PJOK: statistik servis bola, persentase keberhasilan tembakan, pengolahan data kebugaran. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih dari sekadar gerak fisik tetapi berpikir, menganalisis, dan berhubungan dengan dunia nyata.
Siswa belajar lebih baik ketika mereka merasa senang dan terlibat aktif. Dalam PJOK kelas 11, guru bisa menghadirkan bentuk-bentuk permainan modifikasi, memilih tingkat kesulitan fleksibel, menggabungkan musik atau teknologi (misalnya merekam gerak untuk analisis), atau menggunakan penilaian yang lebih kreatif seperti portofolio atau kerja kelompok.
Contoh sederhana: permainan bola basket dengan jaring lebih rendah, lapangan lebih kecil, bola yang lebih lembut semua untuk memastikan setiap siswa bisa berpartisipasi aktif dan merasa percaya diri.
Mari kita lihat bagaimana bentuk rangka modul ajar secara konkret untuk kelas 11 SMA/MA dengan tema bola basket, sebagai ilustrasi penerapan strategi di atas.
Tema Modul: Teknik dan Strategi Permainan Bola Basket dengan Analisis Biomekanik
Tujuan Pembelajaran:
Langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Dengan rangka modul seperti ini, pembelajaran PJOK tidak hanya “lari – lompat – lempar”, tetapi siswa aktif berpikir, menganalisis, dan mengaitkan dengan kehidupan mereka. Hal ini sejalan dengan prinsip deep learning yang menekankan pemahaman mendalam dan relevansi.
Mengapa pendekatan seperti ini penting? Berikut beberapa manfaat yang bisa diungkap dari literatur atau pengalaman praktis:
Meskipun literatur spesifik “deep learning” dalam PJOK masih terbatas, konsep pembelajaran aktif, analisis gerak, serta refleksi diri mendapat dukungan kuat di penelitian pendidikan jasmani dan olahraga. Misalnya, modul rencana pembelajaran PJOK kelas XI fase F mencakup analisis gerak, program latihan kebugaran, dan tugas refleksi.
Dalam pendidikan umum, studi pembelajaran aktif menunjukkan bahwa siswa yang diberi kesempatan menganalisis dan merefleksikan pembelajaran mereka akan lebih mampu menerapkan pengetahuan tersebut di kehidupan nyata (transfer learning). Maka, mengadaptasi strategi tersebut di PJOK menjadi relevan.
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran PJOK kelas 11 dengan perangkat ajar deep learning, berikut beberapa tips praktis:
Untuk guru:
Untuk siswa:
Walaupun idealnya perangkat ajar ini bisa berjalan mulus, ada beberapa tantangan yang sering muncul:
Dengan mengenali tantangan dan merencanakan solusi, perangkat ajar PJOK deep learning bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan bermakna.
Perangkat ajar untuk mata pelajaran PJOK kelas 11 SMA/MA dalam Kurikulum Merdeka yang mengadopsi pendekatan deep learning membuka peluang besar bagi guru dan siswa untuk menjadikan pembelajaran jasmani lebih hidup, mendalam, dan bermakna.
Dengan memahami kerangka seperti CP, ATP, modul ajar, serta menerapkan tiga pilar mindful, meaningful, joyful pembelajaran PJOK bisa berubah dari rutinitas gerak fisik menjadi pengalaman pembelajaran yang membantu siswa menjadi pribadi sehat, kritis, kreatif, dan berkarakter.
Bagi guru, penting untuk merancang aktivitas yang relevan, fleksibel, dan mengakomodasi berbagai kemampuan siswa. Bagi siswa, penting untuk aktif terlibat, merenungkan prosesnya, serta menjadikan pembelajaran itu sebagai bagian dari gaya hidup sehat sepanjang hayat.
Semoga panduan ini bisa menjadi inspirasi dan referensi yang berguna bagi Anda yang mengajar atau belajar PJOK kelas 11. Mari bersama-sama menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan berdampak positif dalam kehidupan nyata.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com