mengajarmerdeka.id – Ketika dunia semakin dikuasai oleh teknologi, pelajaran Informatika di sekolah tidak lagi sekadar tentang komputer dan internet. Kini, siswa SMP sudah mulai belajar tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan bagaimana cara mesin bisa “belajar” seperti manusia.
Melalui Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, konsep yang dulu terdengar rumit kini dikemas menjadi pengalaman belajar yang menarik, interaktif, dan kontekstual.
Bayangkan suasana kelas di mana siswa tidak hanya mengetik di komputer, tetapi juga melatih model AI sederhana untuk mengenali gambar, memahami pola data, atau membuat chatbot sederhana. Inilah masa depan pendidikan Informatika yang sedang dibangun di sekolah-sekolah Indonesia.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Informatika untuk Kelas 8 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 8 SMP/MTs
Menurut riset dari UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2024), keterampilan memahami kecerdasan buatan akan menjadi bagian penting dari literasi abad ke-21.
Siswa tidak hanya perlu tahu cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi berpikir dan mengambil keputusan.
Deep learning adalah cabang dari machine learning yang meniru cara kerja otak manusia melalui neural networks.
Model ini digunakan untuk mengenali wajah, menerjemahkan bahasa, dan bahkan merekomendasikan video di media sosial. Dengan mengenalkan konsep ini di tingkat SMP, siswa belajar berpikir komputasional dan logis sejak dini.
Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, dan perangkat ajar deep learning menjadi jembatan antara teori dan praktik nyata.
Perangkat ajar ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) Informatika Fase D dalam Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada Computational Thinking, Data Representation, dan Artificial Intelligence Literacy.
Struktur perangkat ajar biasanya terdiri dari beberapa komponen berikut:
Dengan struktur seperti ini, perangkat ajar Informatika tidak lagi hanya berbentuk teks atau teori, tetapi menjadi ekosistem belajar aktif yang menggabungkan teknologi dan nilai kemanusiaan.
Di SMPN 1 Blitar, Pak Adi, guru Informatika yang gemar berinovasi, memulai kelasnya dengan pertanyaan sederhana: “Siapa yang tahu bagaimana Instagram mengenali wajah kalian?” Dari situ, ia mengajak siswa untuk mencoba proyek kecil menggunakan deep learning.
Siswa mengunggah beberapa foto ekspresi wajah ke sistem AI sederhana dan melihat bagaimana komputer “belajar” mengenali ekspresi senang, sedih, atau marah. Kelas menjadi hidup, siswa saling bereksperimen dan tertawa setiap kali hasil AI belum sempurna.
“Yang saya suka dari perangkat ajar deep learning adalah, anak-anak merasa seperti ilmuwan muda,” kata Pak Adi. “Mereka bukan hanya pengguna teknologi, tapi pencipta.”
Setelah tiga minggu pembelajaran, siswa bukan hanya memahami konsep AI, tapi juga mulai berpikir kritis tentang dampak sosialnya. Mereka berdiskusi tentang privasi data, algoritma yang bias, dan bagaimana teknologi harus digunakan dengan tanggung jawab.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Dalam konteks Informatika, deep learning dapat diintegrasikan dengan berbagai topik seperti:
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami teori AI, tetapi juga belajar nilai tanggung jawab digital yang menjadi bagian penting dari Profil Pelajar Pancasila.
Guru dapat mengadaptasi perangkat ajar ini sesuai dengan karakteristik sekolah. Misalnya, sekolah dengan fasilitas komputer lengkap bisa menjalankan proyek berbasis machine vision, sementara sekolah dengan keterbatasan teknologi bisa fokus pada simulasi konseptual atau diskusi berbasis studi kasus.
Salah satu kekuatan utama dari perangkat ajar ini adalah kemampuannya untuk menghubungkan teori dengan praktik melalui teknologi yang mudah diakses. Berikut beberapa alat dan platform yang sering digunakan guru Informatika:
Dengan alat ini, siswa bisa langsung melihat hasil kerja AI mereka, membuat pembelajaran menjadi lebih konkret dan menyenangkan.
Tidak semua sekolah siap langsung menerapkan perangkat ajar deep learning. Beberapa kendala umum yang sering muncul antara lain keterbatasan perangkat komputer, koneksi internet, dan kompetensi guru.
Namun, solusi mulai bermunculan. Kementerian Pendidikan melalui Platform Merdeka Mengajar sudah menyediakan panduan pengembangan modul ajar digital. Selain itu, pelatihan AI for Teachers mulai diperluas untuk meningkatkan kompetensi guru Informatika di berbagai daerah.
Guru juga dapat berkolaborasi dengan komunitas seperti Informatika Merdeka dan AI4School Indonesia untuk berbagi praktik baik serta sumber belajar terbuka (OER).
Salah satu contoh proyek dalam perangkat ajar adalah AI for Environment. Siswa diminta membuat model AI sederhana untuk mengenali sampah plastik dan organik dari gambar. Prosesnya mencakup:
Proyek ini menggabungkan sains, teknologi, dan kepedulian lingkungan. Siswa tidak hanya belajar algoritma, tetapi juga memahami bagaimana teknologi bisa membantu menjaga bumi.
Dengan perangkat ajar berbasis deep learning, siswa SMP sudah diperkenalkan pada dunia AI sejak dini. Ini membuka jalan bagi generasi muda untuk menjadi pencipta teknologi, bukan sekadar pengguna.
Dalam 5–10 tahun ke depan, keterampilan ini akan menjadi dasar penting bagi karier di bidang data science, robotics, dan cyber security. Lebih dari itu, pembelajaran Informatika dengan pendekatan humanis akan melahirkan generasi yang berpikir kritis, kreatif, dan etis dalam menggunakan teknologi.
Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka bukan sekadar materi pelajaran, melainkan langkah besar menuju pendidikan yang relevan dengan masa depan. Guru dan siswa bersama-sama belajar memahami logika di balik kecerdasan buatan, sambil tetap berpegang pada nilai kemanusiaan.
Di kelas, deep learning bukan hanya soal kode dan data, tapi juga tentang empati, etika, dan tanggung jawab. Seperti kata Pak Adi, “Kita tidak sedang mencetak programmer, tapi manusia yang paham teknologi dan peduli pada sesamanya.”
Untuk panduan perangkat ajar lainnya, Anda dapat membaca artikel di mengajarmerdeka.id seperti Modul Ajar Informatika Fase D dan Perangkat Pembelajaran AI untuk SMP. Karena pendidikan abad ke-21 bukan hanya soal menguasai teknologi, tetapi bagaimana kita menjadikannya alat untuk membangun masa depan yang lebih manusiawi.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com