
mengajarmerdeka.id – Bayangkan sebuah kelas informatika di mana siswa tidak hanya belajar tentang algoritma atau coding, tapi juga menciptakan sistem cerdas yang bisa mengenali wajah, menerjemahkan bahasa, atau menganalisis data kesehatan. Itulah gambaran nyata dari pembelajaran Deep Learning Informatika di sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Di era kecerdasan buatan, perangkat ajar bukan lagi sekadar kumpulan materi statis. Ia telah berevolusi menjadi modul pembelajaran adaptif yang mampu menyesuaikan pengalaman belajar sesuai dengan kecepatan, minat, dan gaya berpikir siswa.
Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi bagaimana Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7–12 SMA/MA menjadi fondasi baru pendidikan digital Indonesia.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Informatika untuk Kelas 7-12, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Informatika Kelas 7-12
Deep Learning adalah cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang berfokus pada algoritma jaringan saraf tiruan (neural networks) dengan banyak lapisan.
Teknologi ini digunakan dalam pengenalan gambar, suara, dan teks. Dalam konteks pendidikan, deep learning membantu siswa memahami cara kerja sistem AI sekaligus belajar berpikir komputasional secara mendalam.
Menurut penelitian dari International Journal of Computer Education (2024), siswa yang mempelajari konsep deep learning sejak SMA memiliki peningkatan 47% dalam kemampuan analisis logika dan 38% dalam pemecahan masalah berbasis data.
Dengan kata lain, deep learning bukan sekadar topik teknologi, tetapi cara berpikir baru untuk menghadapi dunia kerja masa depan.
Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan kepada guru untuk menyusun perangkat ajar yang kontekstual, fleksibel, dan berorientasi pada capaian pembelajaran (CP). Untuk mata pelajaran Informatika, hal ini berarti mengajarkan siswa bukan hanya “bagaimana komputer bekerja,” tetapi juga “bagaimana komputer bisa belajar.”
Perangkat ajar berbasis deep learning dirancang agar:
Misalnya, siswa kelas 10 diajak membuat model sederhana untuk mengenali ekspresi wajah menggunakan data citra dari kamera laptop mereka. Melalui proyek ini, mereka tidak hanya belajar tentang neural network, tetapi juga etika penggunaan data dan privasi digital.
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran Informatika dibagi ke dalam beberapa fase:
Berikut struktur umum perangkat ajar Deep Learning Informatika untuk SMA/MA:
Struktur ini memastikan pembelajaran Informatika tidak kaku, melainkan eksploratif dan relevan dengan perkembangan teknologi global.
Di SMA Negeri 5 Bandung, Bu Indah, guru informatika muda, memutuskan untuk mengintegrasikan perangkat ajar deep learning dalam kelasnya. Ia menggunakan platform pembelajaran terbuka yang memanfaatkan model AI untuk membantu siswa memahami algoritma neural network.
Salah satu siswanya, Dita, awalnya kesulitan memahami konsep backpropagation. Namun ketika ia mencoba simulasi di perangkat ajar digital, sistem memberikan visualisasi sederhana tentang bagaimana “otak mesin” memperbaiki kesalahannya sendiri.
“Rasanya seperti melihat otak komputer berpikir,” kata Dita sambil tertawa. “Saya baru benar-benar paham setelah melihat prosesnya secara visual.”
Bu Indah menambahkan, “Saya tidak lagi perlu menjelaskan setiap detail teori, karena AI membantu menunjukkan konsepnya dalam bentuk visual yang menarik.”
Hasilnya, nilai rata-rata siswa meningkat 22% dalam topik algoritma pembelajaran mesin dibanding tahun sebelumnya.
Kurikulum Merdeka menekankan tiga pilar pembelajaran: berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran Informatika, deep learning mampu menggabungkan ketiganya:
Misalnya, pada fase F (kelas 12), siswa membuat proyek Smart Waste Management menggunakan kamera Raspberry Pi dan model klasifikasi citra untuk mengenali jenis sampah. Guru hanya memberi arahan umum, sementara siswa berkreasi secara mandiri.
Pembelajaran ini sesuai dengan prinsip pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka—setiap siswa belajar sesuai minat dan potensinya.
Untuk mendalami panduan pengembangan modul, Anda bisa membaca artikel terkait di mengajarmerdeka.id seperti Modul Ajar Informatika SMA Kurikulum Merdeka dan Strategi Implementasi AI di Sekolah Menengah.
Dalam perangkat ajar Informatika, teknologi yang digunakan meliputi:
Menurut data AI Education Report 2025, 64% sekolah yang mengadopsi deep learning dalam perangkat ajar melaporkan peningkatan engagement siswa dan efisiensi pengajaran hingga 40%.
Beberapa tantangan muncul dalam penerapan perangkat ajar deep learning, seperti keterbatasan infrastruktur digital dan minimnya pelatihan guru. Namun, pemerintah telah meluncurkan program AI for Schools Indonesia 2025, yang menyediakan pelatihan guru Informatika serta perangkat ajar digital gratis sesuai Kurikulum Merdeka.
Solusi lain datang dari kolaborasi antara universitas, industri, dan sekolah dalam bentuk AI Learning Hub yang menyediakan sumber daya terbuka (open source).
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teknologi, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kolaborasi lintas bidang.
Perangkat ajar Deep Learning Informatika Kelas 7–12 bukan sekadar tren teknologi, melainkan pondasi revolusi pendidikan digital Indonesia. Dengan pendekatan adaptif, interaktif, dan berbasis proyek, siswa belajar bukan hanya memahami AI, tetapi berpikir layaknya ilmuwan data dan inovator masa depan.
Guru tidak digantikan oleh AI justru diperkuat olehnya. Dengan dukungan Kurikulum Merdeka, pembelajaran Informatika kini menjadi ruang eksplorasi yang menyenangkan, humanis, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Jika Anda seorang guru, pendidik, atau kepala sekolah yang ingin membawa pembelajaran ke level berikutnya, saatnya menjelajahi perangkat ajar Deep Learning Informatika. Kunjungi artikel lainnya di mengajarmerdeka.id seperti Panduan Penerapan Deep Learning di Kelas SMA dan Modul Praktikum AI untuk Guru Informatika.
Karena masa depan pendidikan tidak menunggu ia sedang kita ciptakan hari ini, dengan kecerdasan yang belajar bersama manusia.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com