
mengajarmerdeka.id -Bayangkan seorang guru Bahasa Indonesia kelas 10 membuka kelas dengan bertanya: “Kalian pernah merasa teks cerpen itu hidup, seperti menggambarkan dunia kalian sendiri?”
Teriakan antusias siswa adalah sinyal: mereka butuh lebih dari sekadar membaca lalu menjawab soal. Mereka butuh dibimbing secara mendalam tidak hanya memahami teks, tetapi mengaitkannya, mengeksplorasi, dan berekspresi.
Itulah semangat pembelajaran deep learning (deep learning) dalam konteks pendidikan, bukan dalam arti kecerdasan buatan (meskipun istilahnya sama) melainkan pendekatan pembelajaran yang memadukan makna, kesadaran (mindful), dan kegembiraan (joyful).
Pada artikel ini, kita akan menyelami cara merancang perangkat ajar Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA berbasis deep learning, lengkap dengan strukturnya.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka Deep Learning, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA
Ketiga pilar ini harus menjadi pemandu ketika menyusun modul dan aktivitas dalam perangkat ajar. Kita ingin siswa tidak sekadar “melahap” isi teks, tetapi meresapi, mengolah, dan mencipta.
Dalam pembelajaran konvensional, fokus sering pada penguasaan fakta, rumus, dan pengulangan soal. Deep learning menghadirkan transformasi:
Menurut artikel dari Detik, pembelajaran deep learning “berfokus pada pemahaman mendalam serta pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.”
Untuk kelas 10, perangkat ajar deep learning idealnya terdiri dari setidaknya komponen berikut:
Dengan struktur ini, perangkat ajar menjadi “hidup”, tidak statis.
Mari kita ilustrasikan bercampur storytelling agar mudah diikuti.
Dengan pendekatan demikian, siswa mengalami pengalaman belajar: mereka menjadi bagian dari cerita, bukan hanya konsumen teks.
Menyusun modul deep learning mungkin terasa berat awalnya. Guru butuh alokasi waktu ekstra untuk memilih teks, merancang aktivitas kreatif, dan membuat rubrik penilaian.
Solusi:
Mulailah dengan modul sederhana, misalnya satu tema narasi per semester. Gunakan sumber bersama guru lain (kolaborasi). Manfaatkan modul deep learning umum yang sudah banyak dibagikan di grup guru.
Beberapa siswa mungkin belum terbiasa berpikir mendalam, atau merasa kesulitan memberi interpretasi kritis.
Solusi:
Gunakan scaffolding: panduan langkah demi langkah, pertanyaan pemicu, contoh interpretasi guru dahulu. Lakukan pembelajaran teman sebaya (peer learning).
Menilai interpretasi, kreativitas, atau presentasi bisa terasa subjektif dan memicu protes.
Solusi:
Gunakan rubrik yang jelas, kriteria transparan, dan diskusi penilaian bersama siswa (co-assessment atau penilaian diri).
Walau masih relatif baru dalam praktik sekolah di Indonesia, beberapa penelitian dan laporan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam mampu:
Misalnya, dalam artikel “Panduan Modul Ajar Deep Learning” dikemukakan bahwa dalam konteks pendidikan Indonesia, modul deep learning membantu guru merekayasa pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Juga, laporan media Detik menyebut bahwa modul deep learning “memicu pemahaman mendalam serta pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.”
Sebuah studi dalam konteks mata pelajaran lain (misalnya biologi) menunjukkan bahwa modul ajar berbasis deep learning (menggunakan konsep Mindful/Meaningful/Joyful) cenderung meningkatkan skor post-test dibanding dengan pendekatan konvensional.
Walaupun belum banyak data spesifik untuk bahasa Indonesia kelas 10, tren di berbagai mapel mendukung bahwa pemahaman mendalam lebih tahan lama daripada hafalan semata.
Menjadi guru Bahasa Indonesia kelas 10 dalam era Kurikulum Merdeka bukan sekadar mengajarkan materi teks. Dengan perangkat ajar berbasis deep learning, kita mengajak siswa mengalami teks, menghubungkan mereka dengan konteks nyata, dan menjadi pencipta makna.
Mulailah dari modul sederhana: satu tema narasi, satu aktivitas kreatif, satu refleksi. Lalu kembangkan seiring waktu. Libatkan siswa dalam evaluasi, dan terus revisi agar perangkat ajar makin hidup.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com