mengajarmerdeka.id – Sumber daya pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merujuk pada semua materi, alat, media, dan referensi yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru dan sekolah untuk mengadaptasi dan memilih sumber belajar sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal.
Hal ini merupakan bagian dari semangat otonomi dan diferensiasi dalam pembelajaran yang berpusat pada murid.
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, Kurikulum Merdeka tidak lagi terpaku pada satu buku teks sebagai satu-satunya referensi.
Sebaliknya, pendekatan ini membuka ruang luas bagi integrasi berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, formal maupun informal, lokal maupun global.
Pemanfaatan sumber daya pembelajaran memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, memperkaya pengalaman belajar siswa agar lebih kontekstual, relevan, dan bermakna.
Kedua, membantu guru merancang pembelajaran yang diferensiatif dan inklusif. Ketiga, mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran sebagai bagian dari literasi digital.
Manfaat lainnya adalah memperkuat kolaborasi antar pendidik melalui berbagi materi dan praktik baik. Sumber daya yang bervariasi juga memungkinkan terjadinya penyesuaian terhadap gaya belajar siswa yang beragam, baik visual, auditori, maupun kinestetik.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, berikut adalah beberapa jenis sumber daya yang sangat direkomendasikan:
Modul ajar adalah perangkat yang berisi tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, asesmen, dan refleksi. Modul ini dibuat berdasarkan capaian pembelajaran yang ditetapkan Kemendikbudristek dan dapat dikembangkan sendiri oleh guru.
Buku teks tetap relevan, namun kini bersifat referensi yang bisa dilengkapi oleh berbagai sumber lain. Buku pendamping, seperti buku siswa aktif, cerita bergambar, dan ensiklopedia anak, menjadi pelengkap yang bernilai.
Video menjadi alat yang sangat efektif dalam menjelaskan konsep abstrak secara visual. Banyak video pembelajaran yang dapat diakses melalui YouTube Edu, TV Edukasi, maupun platform lainnya.
Aplikasi seperti Google Classroom, Kahoot, Quizizz, dan Zenius Education mendukung proses belajar jarak jauh maupun hibrid. Platform Merdeka Mengajar juga menyediakan ribuan referensi untuk guru.
Pemilihan sumber belajar tidak bisa sembarangan. Guru perlu mempertimbangkan relevansi dengan capaian pembelajaran, tingkat kesesuaian dengan karakteristik siswa, keakuratan informasi, dan keberagaman budaya.
Sumber yang dipilih harus bebas dari bias, mendukung pembelajaran aktif, dan mampu menumbuhkan karakter.
Evaluasi terhadap sumber belajar sebaiknya dilakukan secara berkala dengan melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah.
Ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan kesesuaian materi dengan dinamika pembelajaran di lapangan.
Guru berperan sebagai desainer pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, guru ditantang untuk menjadi inovator dengan membuat atau mengadaptasi materi ajar yang kontekstual.
Mereka dapat menciptakan modul ajar berdasarkan kebutuhan nyata siswa, menggunakan konten lokal sebagai sumber belajar, dan melakukan penyesuaian terhadap materi yang sudah tersedia.
Pengembangan sumber daya juga dapat dilakukan melalui kolaborasi. Guru dapat membentuk kelompok kerja, mengikuti pelatihan, dan memanfaatkan komunitas belajar seperti Komunitas Belajar Merdeka.
1. Platform Merdeka Mengajar
Platform ini menjadi rumah utama bagi guru untuk mengakses berbagai sumber daya seperti video pembelajaran, contoh modul ajar, asesmen diagnostik, dan komunitas guru. Semua konten telah dikurasi sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.
2. Rumah Belajar dan TV Edukasi
Situs Rumah Belajar menyediakan materi dari jenjang PAUD hingga SMA. TV Edukasi menayangkan konten pendidikan yang dikemas secara menarik dan interaktif, yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran luring dan daring.
Komunitas guru merupakan tulang punggung keberlanjutan Kurikulum Merdeka. Melalui kolaborasi ini, para pendidik dapat saling berbagi sumber daya, praktik baik, dan pengalaman lapangan. Hal ini mempercepat proses adaptasi kurikulum dan menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis.
Forum-forum seperti Guru Belajar dan Berbagi, serta grup-grup media sosial komunitas guru Indonesia, menjadi sarana penting dalam pengembangan profesional.
Beberapa tantangan yang muncul dalam pemanfaatan sumber daya pembelajaran di antaranya keterbatasan akses teknologi, kurangnya pelatihan guru, dan resistensi terhadap perubahan.
Solusinya mencakup penguatan pelatihan berbasis praktik, penyediaan infrastruktur TIK, serta dukungan kebijakan dari kepala sekolah dan pemerintah daerah.
Di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), guru menggunakan sumber daya lokal seperti cerita rakyat dan kondisi alam sekitar sebagai bahan ajar. Di perkotaan, guru memadukan teknologi dengan metode blended learning. Studi-studi ini menunjukkan fleksibilitas dan efektivitas penggunaan sumber daya yang sesuai konteks.
Identifikasi kebutuhan belajar siswa secara berkala
Gunakan lebih dari satu jenis sumber belajar
Bergabung dengan komunitas guru berbasis Kurikulum Merdeka
Evaluasi efektivitas sumber secara berkala
Dorong kolaborasi antarguru lintas jenjang
Evaluasi dilakukan melalui observasi kelas, analisis hasil belajar siswa, dan refleksi guru. Perlu adanya siklus pengembangan sumber daya yang melibatkan perencanaan, implementasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan.
Dengan pemanfaatan sumber daya pembelajaran yang tepat, proses belajar menjadi lebih bermakna, partisipatif, dan adaptif. Siswa tidak hanya menghafal tetapi memahami. Guru pun berkembang menjadi fasilitator dan pembelajar sepanjang hayat.
Apa itu sumber daya pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka?
Sumber daya yang digunakan untuk mendukung proses belajar, baik berupa modul ajar, video, buku, atau platform digital.
Apakah guru wajib menggunakan modul ajar dari Kemendikbud?
Tidak wajib. Guru dapat mengembangkan modul sendiri selama sesuai dengan capaian pembelajaran.
Bagaimana cara mengakses platform Merdeka Mengajar?
Melalui laman resmi atau aplikasi di Android/iOS. Gratis dan tersedia untuk semua guru.
Apakah video pembelajaran bisa menggantikan peran guru?
Tidak. Video hanya alat bantu. Peran guru tetap vital sebagai fasilitator pembelajaran.
Apakah sumber daya harus selalu digital?
Tidak. Sumber daya bisa bersifat lokal dan kontekstual, seperti lingkungan sekitar atau cerita rakyat.
Bagaimana guru menilai kualitas sumber belajar?
Dengan mempertimbangkan relevansi, akurasi, keberagaman, dan daya tarik kontennya bagi siswa.
Sumber daya pembelajaran merupakan fondasi penting dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Keberagaman, fleksibilitas, dan kontekstualitas sumber daya mendorong proses belajar yang lebih bermakna dan inklusif.
Dengan peran aktif guru, dukungan komunitas, dan inovasi berkelanjutan, sumber daya pembelajaran akan terus berkembang untuk menjawab tantangan pendidikan masa depan.