
mengajarmerdeka.id – Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka adalah perangkat pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru merancang proses belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Berbeda dengan RPP konvensional, modul ajar menyatukan rencana, materi, aktivitas, dan asesmen pembelajaran dalam satu dokumen komprehensif yang siap digunakan di kelas.
Modul ini bersifat fleksibel dan memberi ruang bagi guru untuk berinovasi serta menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di masing-masing satuan pendidikan.
Di tingkat sekolah dasar, modul ajar menjadi alat penting dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Guru dapat menggunakan modul sebagai panduan harian dalam menyampaikan materi, mengelola waktu, hingga mengevaluasi hasil belajar siswa.
Modul juga membantu siswa memahami tujuan pembelajaran dan menjalani proses belajar dengan alur yang sistematis dan mudah diikuti.
Dengan menggunakan modul, guru dapat memastikan seluruh proses pembelajaran berjalan sesuai arah Kurikulum Merdeka, yakni pembelajaran yang berpusat pada murid.
Sebuah modul ajar yang ideal memiliki komponen-komponen pokok berikut:
Tujuan Pembelajaran: Menggambarkan kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Langkah-Langkah Pembelajaran: Merinci urutan kegiatan belajar mulai dari pembukaan, inti, hingga penutup.
Penilaian Pembelajaran: Meliputi teknik dan instrumen asesmen formatif dan sumatif untuk mengevaluasi hasil belajar.
Setiap komponen ini harus disusun secara sistematis dan selaras dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Modul ajar yang baik harus memenuhi standar kualitas tertentu agar dapat mendukung pembelajaran efektif. Beberapa indikatornya adalah:
Relevan dengan capaian pembelajaran
Menyediakan kegiatan pembelajaran aktif dan menyenangkan
Mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
Disusun secara sistematis dan mudah dipahami oleh guru maupun siswa
Sebagai gambaran, berikut adalah pembagian contoh modul ajar berdasarkan jenjang kelas:
Kelas 1: Tema diri sendiri, kegiatan harian, dan lingkungan sekitar
Kelas 2: Penguatan literasi dasar dan numerasi
Kelas 3-4: Pengenalan sains, budaya lokal, dan keragaman sosial
Kelas 5-6: Tema global, teknologi, dan proyek berbasis komunitas
Setiap modul berisi materi ajar, aktivitas siswa, hingga asesmen pembelajaran yang dirancang sesuai tingkat perkembangan siswa.
Guru dapat menyusun modul ajar dengan mengikuti beberapa langkah praktis:
Memahami capaian pembelajaran untuk kelas yang diampu
Merancang tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur
Menyusun aktivitas pembelajaran yang sesuai konteks siswa
Memilih metode dan media pembelajaran yang tepat
Menyusun instrumen asesmen yang mendukung proses belajar
Dengan pendekatan ini, guru akan lebih mudah mengembangkan modul ajar yang kontekstual dan berdampak langsung pada keterlibatan siswa.
Modul ajar harus diselaraskan dengan capaian pembelajaran sesuai regulasi yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek. Guru perlu menelaah kompetensi inti dan tujuan dari setiap fase dalam Kurikulum Merdeka, lalu menerjemahkannya ke dalam kegiatan konkret di dalam kelas.
Setiap modul ajar sebaiknya mengandung nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan berakhlak mulia. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui proyek kecil, diskusi kelas, hingga aktivitas refleksi yang membentuk karakter siswa secara utuh.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan modul ajar antara lain:
Terlalu banyak konten yang tidak relevan
Tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
Kurangnya variasi metode pembelajaran
Penilaian yang tidak menggambarkan proses belajar
Untuk menghindarinya, guru disarankan mengikuti pelatihan atau bergabung dalam komunitas belajar guru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan berbagai pelatihan dan sumber daya untuk membantu guru memahami dan menyusun modul ajar. Salah satu inisiatif penting adalah platform Merdeka Mengajar yang menyediakan ribuan modul ajar yang dapat diunduh dan dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Guru memiliki peran utama sebagai desainer pembelajaran. Dengan menyusun modul ajar, guru tidak hanya merancang proses belajar tetapi juga menanamkan nilai dan membentuk pola pikir siswa. Oleh karena itu, penyusunan modul harus dilakukan dengan refleksi mendalam dan semangat inovasi.
Beberapa platform yang menyediakan modul ajar Kurikulum Merdeka untuk SD antara lain:
Platform Merdeka Mengajar
Rumah Belajar (Kemdikbud)
Komunitas Guru Belajar dan Berbagi
Platform ini memungkinkan guru mengakses berbagai modul yang telah dikurasi oleh tim ahli dan dapat disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing sekolah.
Di lapangan, guru kerap menghadapi kendala seperti keterbatasan waktu, belum terbiasa dengan format baru, hingga minimnya pelatihan. Solusi yang dapat dilakukan antara lain pelatihan intensif, kolaborasi antar guru, serta pemanfaatan teknologi untuk menyusun dan berbagi modul ajar.
Modul ajar akan terus berkembang seiring dengan dinamika dunia pendidikan. Dengan pendekatan berbasis proyek, diferensiasi pembelajaran, dan integrasi teknologi, modul ajar akan menjadi tulang punggung dalam sistem pendidikan yang adaptif dan inklusif.
Bagi anda yang kesulitan untuk membuat Modul ajar SD, di sini kami lampirkan filenya dalam benti doc atau PDF, silahkan unduh jika membutuhkan:
Apakah guru wajib menggunakan modul ajar?
Tidak wajib, namun sangat disarankan agar proses pembelajaran lebih terstruktur dan terarah.
Apa bedanya modul ajar dengan RPP?
Modul ajar lebih lengkap, mencakup aktivitas pembelajaran, materi, hingga asesmen.
Apakah modul ajar bisa dimodifikasi?
Ya, guru sangat dianjurkan menyesuaikan modul ajar dengan kebutuhan dan konteks lokal.
Dimana bisa mengakses contoh modul ajar?
Melalui Platform Merdeka Mengajar, situs resmi Kemendikbud, atau komunitas guru.
Siapa yang menyusun modul ajar nasional?
Tim pengembang kurikulum Kemendikbud bekerja sama dengan praktisi pendidikan.
Berapa banyak modul ajar yang dibutuhkan per tahun?
Tergantung jumlah mata pelajaran dan alokasi waktu pembelajaran di setiap kelas.
Modul Ajar SD Kurikulum Merdeka adalah fondasi penting dalam menyelenggarakan pembelajaran yang fleksibel, menyenangkan, dan bermakna.
Dengan memahami strukturnya, guru dapat lebih percaya diri dalam menjalankan proses pembelajaran yang berpihak pada siswa.
Melalui kolaborasi dan pengembangan terus-menerus, modul ajar akan menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi pendidikan Indonesia.