
mengajarmerdeka.id – Mengajarkan seni tari di era Kurikulum Merdeka bukan lagi sekadar menghafal gerakan. Guru kini dituntut menghadirkan pengalaman belajar yang kreatif, interaktif, dan relevan dengan dunia digital.
Salah satu inovasi menarik yang mulai banyak diperbincangkan adalah penggunaan deep learning dalam pembelajaran seni tari.
Konsep ini tidak hanya menghadirkan teknologi canggih ke ruang kelas, tetapi juga membantu siswa memahami gerak tubuh, ritme, dan ekspresi dengan cara yang menyenangkan.
Artikel ini akan memandu Anda mengenal Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk jenjang SD, SMP, dan SMA secara lengkap.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk semua kelas, silahkan ikuti tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Modul ajar adalah panduan pembelajaran yang disusun guru untuk membantu siswa mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Dalam konteks seni tari, modul ajar deep learning berarti pendekatan pembelajaran mendalam yang tidak hanya mengajarkan gerakan, tetapi juga makna, filosofi, dan konteks budaya dari tarian itu sendiri.
Deep learning di sini mengacu pada cara siswa mengeksplorasi pengetahuan secara mendalam, bukan hanya permukaan.
Bayangkan siswa SD belajar Tari Saman bukan hanya dengan meniru gerakan, tetapi juga memahami nilai kebersamaan dan harmoni yang terkandung di dalamnya. Di SMP, mereka bisa menganalisis pola lantai, dinamika kelompok, hingga improvisasi gerakan.
Di SMA, siswa diajak berdiskusi tentang sejarah, simbolisme, bahkan menganalisis tari menggunakan perangkat lunak berbasis AI untuk melihat kualitas gerakan.
Mengintegrasikan pendekatan deep learning ke dalam seni tari memberi banyak manfaat. Pertama, siswa menjadi lebih kritis dan kreatif. Mereka tidak hanya menari tetapi juga memahami filosofi di balik tarian.
Kedua, pembelajaran menjadi lebih personal.
Guru bisa memanfaatkan teknologi seperti aplikasi motion capture untuk memberi umpan balik langsung kepada siswa.
Ketiga, siswa bisa mengembangkan keterampilan abad 21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis.
Selain itu, modul ajar yang dirancang dengan baik juga mendukung Profil Pelajar Pancasila. Siswa belajar gotong royong, menghargai budaya, serta mengembangkan kreativitas.
Ini sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman.
Modul ajar deep learning seni tari biasanya mencakup beberapa komponen penting. Ada tujuan pembelajaran yang mengacu pada CP, alur kegiatan yang runtut, lembar kerja siswa, asesmen formatif dan sumatif, serta refleksi.
Untuk mendukung deep learning, guru bisa menambahkan aktivitas eksplorasi, diskusi, dan proyek kolaboratif.
Misalnya, untuk jenjang SD guru bisa membuat proyek membuat kostum sederhana untuk mendukung penampilan tari. Untuk SMP, proyeknya bisa berupa pementasan mini dengan analisis pola lantai.
Sedangkan di SMA, siswa dapat membuat video tari dengan efek visual yang memanfaatkan teknologi AI, lalu mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Agar modul ajar ini efektif, guru perlu menggunakan strategi yang mendorong siswa berpikir mendalam. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
Dengan kombinasi strategi ini, pengalaman belajar menjadi lebih kaya dan berkesan.
Berikut adalah contoh singkat alur modul ajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA:
Guru bisa memperkaya modul dengan media visual, musik asli, dan wawancara dengan seniman lokal. Ini membuat pembelajaran terasa nyata dan kontekstual.
Salah satu hal menarik dari pendekatan deep learning adalah penggunaan teknologi. Guru bisa menggunakan aplikasi analisis gerakan untuk membantu siswa memperbaiki postur.
Ada juga software berbasis AI yang mampu mendeteksi kesalahan gerakan dan memberi saran perbaikan. Teknologi ini dapat diakses dengan perangkat sederhana seperti smartphone atau tablet, sehingga tidak membebani sekolah.
Selain itu, platform pembelajaran daring memungkinkan siswa mengunggah video tari untuk mendapat umpan balik dari guru dan teman. Ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung kolaborasi.
Mengimplementasikan modul ajar deep learning seni tari tentu ada tantangannya. Beberapa guru mungkin belum familiar dengan teknologi atau kesulitan menyiapkan media pembelajaran.
Solusinya, guru bisa mengikuti pelatihan daring, bekerja sama dengan komunitas seni, atau memanfaatkan sumber daya gratis yang tersedia di internet.
Keterbatasan sarana juga bisa diatasi dengan kreativitas. Misalnya, jika tidak ada ruang tari yang luas, guru bisa memanfaatkan aula sekolah atau halaman. Yang terpenting adalah menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan mendorong ekspresi siswa.
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari adalah salah satu cara inovatif untuk membuat pembelajaran seni tari lebih menarik, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal gerakan, tetapi juga memahami nilai, budaya, dan makna di balik tarian.
Guru dapat mengintegrasikan teknologi, mendorong kolaborasi, serta mengembangkan keterampilan abad 21.
Jika Anda seorang guru, cobalah mulai menyusun modul ajar yang memadukan deep learning dan seni tari.
Anda bisa memanfaatkan sumber daya digital, mengundang praktisi tari, dan memberikan ruang bagi siswa untuk berkreasi. Dengan begitu, pembelajaran seni tari akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi siswa Anda.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com