
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru seni tari yang sedang mengajarkan gerakan dasar tari tradisional kepada murid-murid kelas 5 SD. Ada anak yang mudah menirukan gerakan, ada juga yang butuh waktu lebih lama.
Di sinilah tantangan muncul: bagaimana guru bisa membantu semua anak memahami gerakan tari, merasakan makna budaya, sekaligus mengembangkan kreativitas?
Jawabannya hadir melalui pendekatan deep learning dalam Modul Ajar Seni Tari. Deep learning di sini bukan hanya tentang kecerdasan buatan, tetapi strategi pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman, penghayatan, dan refleksi.
Kurikulum Merdeka sendiri memberikan ruang yang luas untuk guru mengembangkan modul ajar kreatif sesuai kebutuhan peserta didik.
Oleh karena itu, Modul Ajar Deep Learning Seni Tari menjadi salah satu inovasi penting untuk memperkaya pembelajaran seni di kelas 5 SD/MI.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang disusun guru agar proses belajar lebih terarah, sesuai capaian pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka.
Deep learning dalam konteks ini bukan sekadar menirukan gerakan tari, melainkan mengajak siswa memahami makna gerakan, nilai budaya, dan keterampilan motorik yang mendalam.
Dalam seni tari, deep learning berarti:
Dengan pendekatan ini, pembelajaran seni tari menjadi lebih bermakna dan kontekstual.
Tujuan pembelajaran seni tari berbasis deep learning antara lain:
Contoh capaian pembelajaran yang relevan adalah siswa mampu menampilkan tari daerah dengan ekspresi, teknik, dan iringan musik sederhana.
Agar sesuai dengan Kurikulum Merdeka, struktur modul ajar perlu jelas. Berikut komponen pentingnya:
Siswa dapat mengekspresikan gerak tari tradisional dan kreasi baru, memahami nilai budaya, serta menampilkan karya dalam bentuk pertunjukan sederhana.
Siswa mampu menirukan gerak dasar tari, memahami makna gerak, dan menciptakan variasi sederhana bersama kelompok.
Tari adalah media ekspresi diri, cermin budaya, dan sarana kerja sama.
Agar lebih jelas, berikut contoh implementasi Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk kelas 5:
Pertemuan 1: Mengenal Gerak Dasar Tari Daerah
Guru memperlihatkan video tari tradisional. Siswa diminta menirukan gerakan dasar sambil mendiskusikan maknanya.
Pertemuan 2: Eksplorasi Gerakan
Siswa mencoba mengembangkan variasi gerakan dengan improvisasi sederhana.
Pertemuan 3: Latihan Kelompok
Setiap kelompok menciptakan kombinasi gerakan dan memberi nama pada karya mereka.
Pertemuan 4: Pertunjukan Mini
Siswa menampilkan karya tari di depan kelas, diiringi musik sederhana.
Pertemuan 5: Refleksi
Siswa menuliskan pengalaman mereka dalam jurnal belajar, lalu mendiskusikannya bersama guru.
Pembelajaran seni tari tidak hanya mengandalkan kreativitas, tetapi juga aspek ilmiah. Menurut penelitian neurosains pendidikan, aktivitas tari melibatkan koordinasi otak kiri dan kanan, sehingga meningkatkan kemampuan kognitif, emosional, dan sosial siswa.
Data ilmiah menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti menari mampu meningkatkan konsentrasi hingga 20% pada anak usia sekolah dasar.
Selain itu, pembelajaran seni tari juga terbukti membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari mendukung terbentuknya Profil Pelajar Pancasila, terutama pada dimensi:
Dengan begitu, pembelajaran seni tari tidak hanya fokus pada keterampilan motorik, tetapi juga membangun karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk kelas 5 SD/MI adalah inovasi yang menghadirkan pembelajaran kreatif, mendalam, dan bermakna.
Dengan menggabungkan seni, budaya, dan sains pendidikan, modul ini membantu siswa memahami makna tari, mengembangkan kreativitas, serta membentuk karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Guru dapat menggunakan modul ini sebagai panduan praktis untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup dan menyenangkan.
Karena pada akhirnya, seni tari bukan hanya gerakan tubuh, tetapi juga bahasa jiwa yang mengajarkan kebersamaan, kreativitas, dan identitas budaya.