Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 3 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Pembelajaran seni tari di sekolah dasar bukan hanya soal mengajarkan gerakan tubuh, melainkan juga mengasah rasa, imajinasi, dan kepekaan budaya. Dalam Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya melalui modul ajar berbasis deep learning.

Untuk kelas 3 SD/MI, modul ajar seni tari dapat menjadi pintu masuk bagi anak-anak dalam mengekspresikan diri sekaligus mengenal kekayaan budaya bangsa.

Artikel ini akan membahas secara detail konsep, struktur, hingga penerapan Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 3 SD/MI agar relevan, inspiratif, dan sesuai kebutuhan zaman.

Konsep Modul Ajar Deep Learning dalam Seni Tari

Deep learning di dunia pendidikan bukan sekadar istilah teknologi, melainkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam. Siswa tidak hanya meniru gerakan tari, tetapi juga diajak memahami makna, nilai budaya, hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Dalam konteks seni tari, deep learning berarti:

  • Anak belajar gerakan dengan sadar, bukan hanya meniru.
  • Mereka mengeksplorasi gerakan tubuh sesuai imajinasi.
  • Siswa memahami hubungan antara tari, musik, dan budaya.
  • Proses belajar menumbuhkan keterampilan kolaborasi.

Tujuan Pembelajaran Seni Tari di Kelas 3 SD/MI

Tujuan modul ajar ini sejalan dengan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka, antara lain:

  1. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar melalui gerakan tari.
  2. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengekspresikan diri.
  3. Mengenalkan siswa pada tarian tradisional Nusantara.
  4. Menanamkan nilai kerja sama melalui pertunjukan kelompok.
  5. Menyadarkan siswa akan nilai budaya dan kearifan lokal.

Struktur Modul Ajar Seni Tari

Agar lebih terarah, modul ajar deep learning untuk seni tari kelas 3 SD/MI biasanya mencakup beberapa komponen utama:

Identitas Modul

  • Nama Modul: Seni Tari Tradisional Nusantara
  • Jenjang: SD/MI Kelas 3
  • Alokasi Waktu: 3–4 pertemuan (setiap pertemuan 2 x 35 menit)

Tujuan Pembelajaran

Misalnya, siswa dapat menampilkan tarian sederhana dengan ekspresi yang tepat dan memahami makna tarian tersebut.

Materi Pembelajaran

  • Pengenalan gerak dasar tari daerah.
  • Eksplorasi gerak bebas.
  • Latihan menyesuaikan gerakan dengan irama musik.
  • Pertunjukan sederhana di kelas.

Kegiatan Pembelajaran

  1. Pendahuluan: Guru bercerita tentang asal-usul sebuah tarian daerah, misalnya Tari Cublak-Cublak Suweng.
  2. Inti:
    • Siswa mencoba menirukan gerakan.
    • Diskusi makna gerakan.
    • Eksperimen membuat variasi gerakan.
  3. Penutup: Refleksi, siswa menceritakan pengalaman menari.

Asesmen

  • Observasi sikap percaya diri dan kerja sama.
  • Penilaian keterampilan gerak dan ekspresi.
  • Umpan balik berupa apresiasi karya siswa.

Yang perlu diketahui

Penerapan Storytelling dalam Modul

Agar lebih menarik, guru bisa menggunakan pendekatan storytelling. Misalnya, sebelum menarikan Tari Burung Enggang, guru menceritakan legenda burung enggang sebagai simbol kehidupan masyarakat Dayak.

Dengan begitu, anak tidak hanya menari, tetapi juga memahami kisah dan nilai filosofis di balik tarian tersebut.

Strategi Deep Learning dalam Seni Tari

Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan guru:

  • Eksplorasi Gerak Bebas: Anak diminta bergerak mengikuti musik tanpa instruksi, lalu membandingkan dengan gerakan tari tradisional.
  • Diskusi Interaktif: Siswa bertukar pendapat tentang makna gerakan.
  • Kolaborasi Kelompok: Anak bekerja sama membuat koreografi sederhana.
  • Refleksi: Setiap siswa menceritakan pengalaman pribadi saat menari.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning Seni Tari

Menggunakan pendekatan deep learning memberikan dampak nyata:

  1. Kognitif: Anak lebih memahami makna tari, bukan sekadar gerak.
  2. Afektif: Anak belajar menghargai budaya dan teman.
  3. Psikomotorik: Gerakan tubuh lebih terlatih, seimbang, dan luwes.
  4. Kreativitas: Anak berani bereksperimen dengan gerak.

Contoh Implementasi di Kelas

Bayangkan sebuah kelas 3 di SD Negeri, di mana guru mengajak siswa menari Tari Piring. Pertama, guru menyalakan musik tradisional Minangkabau. Anak-anak diminta mengamati ritme dan mencoba gerakan sederhana. Setelah itu, mereka berdiskusi tentang fungsi Tari Piring dalam budaya Minang.

Akhirnya, anak-anak membentuk kelompok kecil, memodifikasi gerakan dengan gaya mereka sendiri, lalu menampilkannya di depan kelas. Di akhir sesi, guru memberikan apresiasi dengan menekankan bahwa setiap gerakan adalah ekspresi unik yang patut dihargai.

Hubungan Modul Ajar dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul ajar deep learning seni tari juga sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Menghargai budaya sebagai bagian dari ciptaan Tuhan.
  • Berkebinekaan Global: Mengenal ragam tari Nusantara.
  • Gotong Royong: Menari bersama dalam kelompok.
  • Kreatif: Membuat gerakan baru dari inspirasi tradisional.
  • Mandiri: Berani tampil di depan umum.

Tantangan dan Solusi

Tentu saja, ada tantangan dalam penerapan modul ajar ini.

  • Tantangan: Anak-anak mudah bosan jika hanya meniru gerakan.
  • Solusi: Libatkan permainan, misalnya menari sambil memainkan peran karakter hewan.
  • Tantangan: Keterbatasan ruang kelas.
  • Solusi: Gunakan halaman sekolah atau aula untuk latihan.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Tari kelas 3 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2

FAQ Modul Ajar Deep Learning Seni Tari

Apa itu Modul Ajar Deep Learning Seni Tari?

Modul ajar ini adalah panduan pembelajaran seni tari yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan gerakan.

Apakah cocok untuk semua siswa kelas 3 SD/MI?

Ya, karena modul ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi kelas maupun karakter siswa.

Bagaimana cara guru membuat modul ajar seni tari?

Guru bisa merancang berdasarkan capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka, lalu menambahkan strategi eksplorasi, kolaborasi, dan refleksi.

Apa manfaatnya bagi siswa?

Siswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, percaya diri, dan menghargai budaya.

Apakah modul ini mendukung Profil Pelajar Pancasila?

Ya, karena pembelajaran seni tari mendorong nilai gotong royong, kreativitas, dan kebinekaan global.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.