
mengajarmerdeka.id – Pagi itu, Pak Andi masuk ke kelas sambil membawa gitar dan sebuah kotak kecil berisi alat musik sederhana: marakas, tamborin, dan pianika mini. Anak-anak langsung riuh. “Hari ini kita akan membuat musik bersama,” kata Pak Andi sambil tersenyum.
Sesi tersebut bukan sekadar bermain nada, tetapi bagian dari strategi deep learning di pelajaran Seni Musik. Tujuannya bukan hanya mengenalkan alat musik, tetapi juga membangun rasa percaya diri, kerja sama, dan apresiasi terhadap seni sejak usia dini.
Deep learning di sini bukan tentang teknologi AI, melainkan metode pembelajaran yang mengajak siswa memahami, menghayati, dan mengaplikasikan pengetahuan musik dalam konteks nyata.
Pendekatan ini memungkinkan siswa:
Penelitian Hallam (2010) menunjukkan bahwa pembelajaran musik dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan keterampilan sosial anak.
Siswa mampu mengenal dan memainkan alat musik sederhana serta mengikuti irama dengan benar.
Pak Andi memulai dengan bercerita tentang sebuah desa yang setiap sore selalu diiringi musik. Ia lalu memperkenalkan setiap alat musik kepada siswa, membiarkan mereka mencoba satu per satu.
Setelah itu, mereka dibagi menjadi tiga kelompok: satu kelompok memainkan marakas, satu kelompok menepuk tangan mengikuti irama, dan kelompok lain menyanyi. Lagu yang mereka bawakan adalah “Balonku Ada Lima”.
Di akhir pelajaran, setiap kelompok tampil di depan kelas. Anak-anak bersorak gembira, dan banyak yang ingin mencoba alat musik lain.
1. Kontekstualisasi
Menghubungkan musik dengan pengalaman siswa, seperti irama lagu yang sering mereka dengar di rumah atau di acara keluarga.
2. Refleksi
Mengajak siswa menceritakan perasaan mereka saat memainkan musik.
3. Kolaborasi
Mengajarkan kerja sama melalui permainan musik kelompok.
4. Aksi Nyata
Mengadakan pertunjukan mini di kelas atau acara sekolah.
Menurut National Association for Music Education (2015), pembelajaran musik sejak dini meningkatkan keterampilan kognitif, motorik, dan sosial secara signifikan. Musik juga terbukti membantu perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir kritis.
Kegiatan | Tujuan | Media |
---|---|---|
Mengenal alat musik | Memahami jenis dan fungsi alat | Alat musik sederhana |
Menyanyi lagu anak | Mengikuti irama dan melodi | Speaker, lirik lagu |
Bermain musik kelompok | Melatih kerja sama | Marakas, tamborin |
Pertunjukan mini | Menumbuhkan kepercayaan diri | Panggung kecil di kelas |
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Musik kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
1. Apakah deep learning dalam musik hanya fokus pada keterampilan bermain alat musik?
Tidak, juga mencakup apresiasi musik, kerja sama, dan ekspresi diri.
2. Bagaimana jika sekolah tidak memiliki banyak alat musik?
Gunakan alat sederhana atau benda sekitar seperti botol berisi beras sebagai pengganti marakas.
3. Apakah metode ini cocok untuk siswa pemula?
Ya, karena dirancang untuk menyesuaikan kemampuan siswa kelas 1.
4. Apakah pembelajaran musik mempengaruhi prestasi akademik lain?
Penelitian menunjukkan musik dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan matematika.
5. Bagaimana mengukur keberhasilan modul ini?
Melalui penilaian keterampilan, partisipasi, dan antusiasme siswa.
Modul Ajar Deep Learning Seni Musik untuk kelas 1 SD/MI dapat menjadi sarana kreatif untuk menanamkan kecintaan pada musik sejak dini.
Dengan pendekatan kontekstual, kolaboratif, dan reflektif, siswa tidak hanya belajar bermain musik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif yang penting untuk masa depan mereka.