
mengajarmerdeka.id – Bayangkan kamu sedang mengajar di kelas dan semua siswa benar-benar terlibat. Mereka aktif berdiskusi, bertanya, bahkan menemukan hubungan antara teori peta dan lingkungan sekitar mereka.
Itulah gambaran pembelajaran deep learning yang kini menjadi fokus dalam Kurikulum Merdeka, termasuk untuk mata pelajaran Geografi kelas 12 SMA/MA.
Artikel ini akan membahas bagaimana Modul Ajar Deep Learning Geografi dapat membantu guru menyusun pembelajaran yang bukan hanya memenuhi Capaian Pembelajaran (CP), tetapi juga membuat siswa berpikir kritis, kolaboratif, dan mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Geografi untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memuat tujuan, langkah-langkah, dan asesmen. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ajar disusun untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Deep learning dalam geografi berarti mendorong siswa memahami fenomena geografis secara mendalam, tidak sekadar menghafal peta atau istilah.
Misalnya, saat mempelajari topik dinamika litosfer, siswa diajak menganalisis dampak gempa bumi di Indonesia, menghubungkannya dengan data BMKG, dan membuat peta sebaran gempa menggunakan aplikasi digital.
Agar modul ajar mudah digunakan, guru perlu memperhatikan komponen yang direkomendasikan oleh Kemendikbud:
1. Identitas Modul
Berisi mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, dan nama penyusun.
2. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran menjadi acuan kompetensi yang harus dicapai. Misalnya, CP geografi kelas 12 mencakup kemampuan memahami keruangan, interaksi antar ruang, dan pemanfaatan teknologi geospasial.
3. Tujuan Pembelajaran
Dirumuskan secara spesifik, terukur, dan relevan. Contoh: “Siswa mampu menganalisis faktor penyebab ketimpangan pembangunan wilayah dan membuat presentasi berbasis data.”
4. Profil Pelajar Pancasila
Modul ajar harus menumbuhkan karakter seperti gotong royong, kritis, kreatif, dan berwawasan global.
5. Materi Ajar
Materi mencakup konsep geografi, studi kasus, dan sumber data seperti peta, citra satelit, dan data BPS.
6. Langkah Pembelajaran
Menggunakan model pembelajaran aktif seperti Project Based Learning (PjBL) atau Problem Based Learning (PBL) agar siswa terlibat penuh.
7. Asesmen
Meliputi asesmen formatif (kuis, diskusi) dan sumatif (proyek akhir, presentasi).
Deep learning berbeda dengan sekadar surface learning. Di sini, guru mendorong siswa:
Misalnya, siswa membuat peta digital tentang banjir di daerahnya, lalu menganalisis penyebab dan memberikan rekomendasi solusi.
Bayangkan kamu mengajar topik “Ketimpangan Pembangunan Antar Wilayah.” Modul ajar bisa dirancang seperti ini:
Dengan pendekatan ini, siswa bukan hanya belajar teori, tapi juga mengasah keterampilan literasi data dan berpikir sistemik.
Menggunakan media digital akan meningkatkan keterlibatan siswa. Beberapa tools yang bisa digunakan:
Menggabungkan teknologi membantu siswa lebih tertarik dan memahami hubungan antara data dan fenomena geografis.
Kurikulum Merdeka mendorong diferensiasi pembelajaran. Modul ajar deep learning memungkinkan guru menyesuaikan kedalaman materi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Guru dapat memberikan proyek berbeda untuk kelompok cepat belajar dan kelompok yang perlu pendampingan. Hal ini mendukung tercapainya pembelajaran yang inklusif.
Menyusun modul ajar deep learning bukan sekadar kewajiban administratif. Ada banyak manfaat nyata:
Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 12 SMA/MA adalah salah satu cara mewujudkan pembelajaran yang bermakna sesuai Kurikulum Merdeka.
Dengan perencanaan yang matang, pemanfaatan teknologi, dan aktivitas yang kontekstual, guru dapat membantu siswa memahami geografi secara mendalam, kritis, dan aplikatif.
Jika kamu guru geografi, mulailah menyusun modul ajar yang menginspirasi. Ajak siswa menjelajah fenomena bumi, memetakan data, dan menciptakan solusi. Dengan begitu, kelas geografi bukan hanya tempat belajar peta, tapi juga laboratorium berpikir masa depan.