Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa Kelas 6 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Bayangkan suasana kelas di sebuah sekolah dasar di pedesaan Jawa. Anak-anak duduk rapi, sebagian masih membawa bekal nasi bungkus dari rumah.

Guru mulai membuka pelajaran dengan sapaan hangat dalam bahasa Jawa halus, “Sugeng enjing, bocah-bocahku.” Seketika suasana kelas menjadi lebih dekat dan penuh rasa kekeluargaan.

Di era digital saat ini, menjaga bahasa daerah seperti bahasa Jawa agar tetap hidup bukanlah hal yang mudah.

Apalagi, anak-anak sekarang lebih terbiasa mendengar konten digital berbahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing.

Inilah mengapa modul ajar Bahasa Jawa untuk kelas 6 SD/MI menjadi sangat penting, terutama ketika dipadukan dengan pendekatan deep learning yang menekankan pada pemahaman mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 6 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa untuk Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Apa Itu Deep Learning dalam Pendidikan Bahasa Jawa?

Ketika mendengar istilah deep learning, sebagian orang mungkin langsung menghubungkannya dengan kecerdasan buatan dan teknologi.

Namun dalam konteks pendidikan, deep learning bukan berarti anak-anak belajar tentang jaringan saraf tiruan, melainkan tentang pendekatan belajar yang lebih bermakna.

Deep learning di kelas Bahasa Jawa kelas 6 berarti siswa tidak hanya menghafal kosakata atau ungkapan, tetapi juga memahami makna, konteks, dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Misalnya, ketika guru mengajarkan kata “tanggap ing sasmita”, siswa tidak hanya menghafalkan arti, tetapi juga mempraktikkan sikap peka terhadap perasaan orang lain dalam kehidupan nyata.

Pendekatan ini berbeda dengan surface learning yang cenderung hanya menekankan hafalan. Dengan deep learning, pembelajaran Bahasa Jawa menjadi lebih hidup, relevan, dan membekas di hati siswa.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa Kelas 6

Modul ajar yang baik harus mengikuti prinsip Kurikulum Merdeka sekaligus memfasilitasi pembelajaran mendalam. Berikut struktur modul ajar yang dapat digunakan guru:

1. Identitas Modul

  • Mata pelajaran: Bahasa Jawa
  • Kelas/Fase: 6 SD/MI
  • Alokasi waktu: 2–4 pertemuan
  • Kompetensi inti: Memahami, mengaplikasikan, dan melestarikan bahasa Jawa dalam percakapan dan karya tulis sederhana.

2. Capaian Pembelajaran (CP)

Siswa mampu:

  • Menggunakan bahasa Jawa ngoko dan krama dalam konteks sehari-hari.
  • Membaca dan memahami teks cerita rakyat Jawa.
  • Menulis cerita pendek sederhana dalam bahasa Jawa.
  • Menunjukkan sikap menghargai budaya dan tradisi Jawa.

3. Tujuan Pembelajaran

  • Siswa dapat berdialog sederhana menggunakan bahasa Jawa krama.
  • Siswa dapat menulis teks narasi tentang pengalaman sehari-hari.
  • Siswa dapat memahami nilai-nilai budaya dalam tembang dolanan Jawa.

4. Materi Pembelajaran

  • Kosakata bahasa Jawa ngoko dan krama.
  • Tembang dolanan: contoh “Gundhul-Gundhul Pacul”.
  • Cerita rakyat Jawa seperti “Timun Mas” atau “Ande-Ande Lumut”.
  • Peribahasa Jawa: “Jer basuki mawa bea”, “Sapa nandur bakal ngundhuh”.

5. Metode Pembelajaran Deep Learning

  • Diskusi kelompok menggunakan bahasa Jawa sederhana.
  • Roleplay percakapan sehari-hari antara siswa.
  • Proyek menulis cerita pendek dalam bahasa Jawa.
  • Refleksi nilai budaya melalui lagu dan cerita rakyat.

6. Penilaian Autentik

  • Penilaian lisan: percakapan menggunakan bahasa Jawa.
  • Penilaian tulisan: cerita pendek atau ringkasan cerita rakyat.
  • Penilaian sikap: partisipasi siswa dalam menghargai budaya Jawa.

Contoh Aktivitas Modul Ajar Deep Learning

Agar modul ini terasa nyata, berikut contoh aktivitas pembelajaran:

Aktivitas 1: Percakapan Pasar Tradisional

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berperan sebagai pedagang, kelompok kedua sebagai pembeli. Mereka berlatih percakapan jual beli di pasar menggunakan bahasa Jawa krama alus. Dari sini, siswa belajar bahasa sekaligus mengenal budaya tawar-menawar yang khas.

Aktivitas 2: Menyanyikan Tembang Dolanan

Siswa menyanyikan lagu “Sluku-Sluku Bathok” sambil mendiskusikan maknanya. Guru menjelaskan filosofi sederhana dalam tembang tersebut yang mengajarkan kesederhanaan dan rasa syukur.

Aktivitas 3: Proyek Menulis Cerita

Siswa diminta menulis cerita pendek dalam bahasa Jawa tentang pengalaman sehari-hari, misalnya “Liburan ing Deso Simbah”. Cerita ini kemudian dibacakan di depan kelas untuk melatih keterampilan berbicara.

Yang perlu diketahui

Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Jawa

  1. Meningkatkan keterampilan bahasa aktif dan pasif.
  2. Membantu siswa memahami nilai budaya Jawa.
  3. Membentuk karakter siswa yang lebih peka terhadap tradisi lokal.
  4. Menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual.
  5. Mendukung visi Kurikulum Merdeka dalam membangun profil pelajar Pancasila.

Tantangan dan Solusi

Mengajarkan bahasa Jawa di era digital tentu tidak lepas dari tantangan. Beberapa siswa merasa bahasa Jawa itu sulit, bahkan ada yang malu menggunakannya karena dianggap kuno. Solusinya adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang kreatif, misalnya:

  • Video pendek berbahasa Jawa.
  • Game edukasi digital dengan kosakata Jawa.
  • Cerita komik digital bertema legenda Jawa.
  • Kolaborasi dengan orang tua agar bahasa Jawa juga digunakan di rumah.

Koneksi dengan Mata Pelajaran Lain

Pendekatan deep learning memungkinkan bahasa Jawa terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Misalnya:

  • IPA: Menulis laporan hasil pengamatan tumbuhan dengan bahasa Jawa sederhana.
  • IPS: Membuat presentasi sejarah kerajaan Jawa.
  • Seni Budaya: Membawakan drama tradisional dengan dialog Jawa.

Modul Ajar Bahasa Jawa sebagai Investasi Budaya

Mengajarkan Bahasa Jawa di kelas 6 SD/MI bukan hanya tentang mempersiapkan siswa menghadapi ujian, melainkan tentang menanamkan kecintaan terhadap bahasa ibu dan budaya leluhur.

Modul ajar deep learning Bahasa Jawa menjadi jembatan agar siswa tidak hanya bisa berbicara, tetapi juga memahami nilai hidup yang terkandung di dalamnya.

Dengan modul ini, anak-anak tidak hanya belajar mengucapkan kata, tetapi juga belajar merasakan makna. Mereka tidak hanya menulis cerita, tetapi juga melestarikan warisan budaya.

Inilah kekuatan sebenarnya dari pembelajaran mendalam: membentuk manusia yang berakar pada budaya, namun tetap mampu beradaptasi dengan zaman.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.