
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru di kelas 5 SD sedang mengajar Bahasa Jawa. Di tangannya bukan hanya buku teks konvensional, tetapi sebuah modul ajar berbasis Deep Learning yang mampu membantu anak memahami tembung krama, ngoko, paribasan, hingga cerita rakyat dengan cara yang lebih interaktif.
Siswa bukan lagi hanya mendengar ceramah, melainkan diajak berdialog, mempraktikkan percakapan, bahkan belajar melalui aplikasi digital yang terintegrasi.
Inilah esensi modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI. Modul ini bukan sekadar perangkat ajar, tetapi sebuah inovasi yang menggabungkan pedagogi tradisional dengan teknologi kecerdasan buatan untuk memperkuat kompetensi literasi bahasa daerah sekaligus menanamkan nilai budaya Jawa.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memuat tujuan, materi, aktivitas, serta asesmen. Sementara Deep Learning di sini bukan hanya istilah teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga filosofi belajar mendalam: bagaimana siswa tidak hanya menghafal, tetapi memahami konteks, menerapkan, hingga menciptakan karya baru.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI dirancang agar:
Banyak anak di era sekarang lebih akrab dengan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing. Bahasa Jawa, yang kaya budaya, sering kali kurang mendapat ruang. Dengan pendekatan Deep Learning:
Agar modul ini efektif, perlu struktur yang jelas dan mudah diikuti. Berikut komponen utama:
Siswa mampu:
Bu Siti, seorang guru di Yogyakarta, mencoba modul ajar ini di kelasnya. Awalnya ia khawatir siswa kurang tertarik belajar bahasa Jawa.
Namun, setelah ia memperkenalkan aplikasi interaktif yang bisa mendeteksi ucapan Jawa siswa, suasana kelas menjadi hidup.
Salah satu murid, Andi, yang biasanya pendiam, berani mencoba berbicara dalam bahasa krama kepada temannya.
Bahkan mereka tertawa ketika aplikasi mengoreksi intonasi kata “monggo”. Dari pengalaman itu, Bu Siti menyadari bahwa Deep Learning tidak hanya soal teknologi, tetapi juga pengalaman belajar yang mendalam.
Menggunakan modul ini memberikan berbagai manfaat:
Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa tantangan:
Solusi:
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi, dan karakter. Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa sepenuhnya sejalan dengan visi ini.
Guru bisa menghubungkan materi dengan Profil Pelajar Pancasila: beriman, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI bukan sekadar perangkat ajar, melainkan sebuah inovasi yang menghubungkan budaya dengan teknologi.
Melalui pendekatan mendalam, siswa diajak untuk memahami, mencintai, dan mempraktikkan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan integrasi Kurikulum Merdeka, guru, siswa, dan teknologi dapat berjalan beriringan demi melestarikan bahasa daerah sekaligus menyiapkan generasi yang kreatif, kritis, dan berkarakter.