
mengajarmerdeka.id – Pembelajaran Bahasa Jawa di tingkat sekolah dasar sering kali dianggap sebagai mata pelajaran tambahan, padahal sejatinya ia menyimpan nilai budaya, etika, dan identitas bangsa.
Dalam Kurikulum Merdeka, lahirlah gagasan inovatif berupa modul ajar deep learning untuk Bahasa Jawa, khususnya di kelas 4 SD/MI.
Modul ini bukan sekadar perangkat pembelajaran, melainkan sebuah jalan untuk mengajak siswa menyelami bahasa ibu mereka melalui pengalaman belajar yang mendalam, kontekstual, dan menyenangkan.
Artikel ini akan membahas secara tuntas konsep, strategi, manfaat, serta implementasi modul ajar deep learning Bahasa Jawa untuk kelas 4, dengan pendekatan yang santai namun tetap ilmiah.
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang dirancang guru untuk mencapai tujuan capaian pembelajaran.
Sementara itu, deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan, melainkan strategi pembelajaran mendalam yang mendorong siswa berpikir kritis, memahami makna, dan mengaitkan konsep dengan kehidupan nyata.
Dalam Bahasa Jawa, deep learning berarti siswa tidak hanya menghafal kosakata atau tata bahasa, tetapi juga mampu:
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis projek dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Modul ajar deep learning Bahasa Jawa mendukung hal ini karena:
Dengan demikian, modul ajar ini bukan hanya memenuhi target akademik, tetapi juga membentuk kepribadian siswa.
Agar sesuai standar Kurikulum Merdeka, modul ajar deep learning Bahasa Jawa kelas 4 SD/MI biasanya mencakup:
Contohnya:
Agar pembelajaran lebih hidup, guru bisa menerapkan strategi berikut:
Guru menceritakan kisah wayang atau legenda Jawa, lalu mengajak siswa mendiskusikan pesan moralnya. Cerita tidak hanya didengar, tapi dipahami dan dihubungkan dengan kehidupan mereka.
Misalnya, membuat kamus mini Bahasa Jawa karya siswa. Mereka diminta menuliskan kata-kata krama alus yang sering digunakan di rumah, lalu menyusunnya dalam buku sederhana.
Siswa diajak bermain peran (role play) menggunakan bahasa Jawa sesuai situasi, misalnya saat di pasar atau saat bertamu. Hal ini melatih spontanitas sekaligus kesantunan.
Setelah kegiatan, siswa menuliskan pengalaman atau perasaan mereka menggunakan bahasa Jawa sederhana. Inilah esensi deep learning: bukan sekadar menghafal, tapi memahami dan menginternalisasi.
Dengan alur ini, pembelajaran terasa variatif dan menyentuh berbagai aspek kecerdasan siswa.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa untuk Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul ajar deep learning Bahasa Jawa kelas 4 SD/MI adalah inovasi pembelajaran yang menjembatani antara tradisi dan modernitas.
Dengan strategi storytelling, project based learning, dan refleksi, siswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai luhur Jawa.
Melalui Kurikulum Merdeka, guru punya ruang luas untuk berkreasi, sementara siswa mendapat pengalaman belajar yang mendalam, menyenangkan, dan bermakna.
Maka, modul ajar ini bukan hanya perangkat, tetapi sebuah perjalanan budaya dan identitas yang tak ternilai.