Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Pernahkah Anda sebagai guru merasa bingung harus mulai dari mana ketika mengajar? Banyak guru yang sering kewalahan menyiapkan perangkat ajar, terutama dalam Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas dan diferensiasi.

Di sinilah modul ajar hadir sebagai peta jalan. Modul ajar ibarat GPS dalam perjalanan: memberikan arah, tujuan, serta pilihan jalan alternatif bila siswa memerlukan pendekatan berbeda.

Khusus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 5 SD/MI, modul ajar yang dirancang dengan pendekatan Deep Learning membantu siswa tidak hanya sekadar membaca teks, tetapi juga memahami makna, menganalisis, dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 5 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2

Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Pendidikan?

Deep Learning di dunia teknologi biasanya merujuk pada kecerdasan buatan yang mampu belajar secara mendalam.

Namun, dalam konteks pendidikan Kurikulum Merdeka, Deep Learning berarti pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan siswa untuk menghubungkan pengetahuan dengan realitas hidup mereka.

Siswa tidak hanya diajak untuk menghafal cerita rakyat atau jenis teks, tetapi juga dilatih bagaimana teks tersebut bisa memberi nilai moral, melatih empati, hingga meningkatkan keterampilan komunikasi.

Dengan begitu, pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih hidup dan bermakna, bukan sekadar “mengerjakan soal lalu selesai”.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5

Modul ajar untuk kelas 5 Bahasa Indonesia biasanya memuat komponen utama berikut:

  1. Identitas Modul
    • Nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, dan alokasi waktu.
  2. Kompetensi Awal
    • Pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa sebelum memulai topik baru.
  3. Profil Pelajar Pancasila
    • Nilai-nilai yang ditekankan, misalnya gotong royong, bernalar kritis, mandiri, atau kreatif.
  4. Tujuan Pembelajaran
    • Rumusan capaian pembelajaran yang jelas, terukur, dan sesuai tingkat perkembangan anak kelas 5.
  5. Pemahaman Bermakna
    • Ide besar yang diharapkan terus diingat siswa, misalnya “Bahasa adalah alat untuk menyampaikan ide dan membangun relasi sosial”.
  6. Pertanyaan Pemantik
    • Misalnya: “Mengapa kita perlu mendengarkan orang lain dengan baik?” atau “Apa makna yang kamu dapatkan dari sebuah cerita rakyat?”
  7. Kegiatan Pembelajaran
    • Tahap pendahuluan, inti, dan penutup yang menekankan keterlibatan aktif siswa.
  8. Asesmen Formatif dan Sumatif
    • Mengukur sejauh mana siswa paham konsep, baik lewat diskusi, presentasi, maupun penilaian tertulis.
  9. Pengayaan dan Remedial
    • Memberikan tugas tambahan untuk siswa yang sudah mahir atau bimbingan lebih bagi yang mengalami kesulitan.
  10. Refleksi Guru dan Siswa
    • Catatan singkat mengenai keberhasilan pembelajaran dan area yang perlu diperbaiki.

Yang perlu diketahui

Contoh Penerapan Deep Learning dalam Bahasa Indonesia Kelas 5

Bayangkan Anda mengajar topik cerita rakyat Nusantara.

  • Pendahuluan: Guru memutar video singkat cerita rakyat seperti “Malin Kundang”.
  • Kegiatan inti:
    • Siswa membaca teks cerita rakyat.
    • Diskusi kelompok: apa nilai moral yang bisa dipetik?
    • Analisis: bandingkan dengan cerita rakyat dari daerah lain.
    • Aplikasi: siswa menuliskan cerita rakyat dari daerah asal mereka atau membuat ilustrasi cerita.
  • Penutup: Siswa menyampaikan refleksi, “Apa yang bisa kita pelajari dari tokoh Malin Kundang dalam kehidupan sehari-hari?”

Dengan alur ini, siswa tidak hanya membaca, tetapi juga berpikir kritis, berempati, dan menghubungkan dengan pengalaman nyata.

Manfaat Modul Ajar Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Deep Learning

  1. Memudahkan Guru
    Guru tidak perlu lagi bingung merancang pembelajaran dari nol. Modul ajar memberi kerangka yang siap dipakai, namun tetap fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan kelas.
  2. Mendorong Pemahaman Mendalam
    Siswa tidak berhenti pada hafalan, tetapi masuk ke tahap analisis, evaluasi, dan kreasi.
  3. Mengembangkan Keterampilan Abad 21
    Kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif adalah empat keterampilan utama yang dilatih.
  4. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
    Dengan aktivitas seperti diskusi, proyek mini, atau pementasan drama, siswa merasa pembelajaran Bahasa Indonesia itu seru.
  5. Selaras dengan Kurikulum Merdeka
    Modul ajar menjadi jembatan agar guru lebih mudah menjalankan prinsip merdeka belajar.

Tips Menyusun Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia

  • Kenali Karakter Siswa: Tidak semua anak suka membaca teks panjang. Sisipkan audio, video, atau gambar untuk variasi.
  • Gunakan Pertanyaan Terbuka: Hindari pertanyaan yang jawabannya ya/tidak. Contoh: “Apa yang akan terjadi jika tokoh cerita membuat keputusan berbeda?”
  • Integrasikan Teknologi: Gunakan aplikasi kuis interaktif atau papan digital untuk menulis ringkasan cerita.
  • Refleksi Bersama: Ajak siswa menuliskan perasaan mereka setelah membaca teks. Ini membantu mengembangkan literasi emosional.
  • Kaitkan dengan Kehidupan Nyata: Misalnya, saat membahas teks eksposisi, hubungkan dengan isu lingkungan di sekitar sekolah.

Peran Guru dalam Modul Ajar Deep Learning

Guru bukan lagi sekadar “pemberi materi”. Dalam pendekatan Deep Learning, guru berperan sebagai:

  • Fasilitator: Membimbing siswa untuk menemukan makna dari teks.
  • Motivator: Memberi semangat agar siswa berani berbicara dan menulis.
  • Evaluator: Mengamati perkembangan siswa secara menyeluruh, tidak hanya nilai ujian.
  • Kolaborator: Mengajak siswa bekerja sama dalam proyek nyata.

Dengan peran ini, kelas Bahasa Indonesia menjadi ruang dialog dan eksplorasi, bukan hanya tempat menghafal.

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 SD/MI bukan sekadar perangkat administratif, melainkan alat transformasi pembelajaran.

Dengan pendekatan ini, siswa belajar bukan hanya untuk tahu, tetapi untuk memahami, mengkritisi, dan menerapkan dalam kehidupan nyata.

Guru pun lebih terbantu karena modul ajar menyajikan kerangka yang fleksibel, praktis, dan selaras dengan Kurikulum Merdeka.

Jadi, jika Anda ingin kelas Bahasa Indonesia terasa lebih hidup, modul ajar berbasis Deep Learning bisa menjadi solusi terbaik.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.