
mengajarmerdeka.id – Pendidikan dasar adalah pondasi yang menentukan kualitas generasi masa depan. Di era Kurikulum Merdeka, guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif pada siswa.
Salah satu pendekatan yang semakin banyak digunakan adalah deep learning dalam penyusunan modul ajar.
Bayangkan seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu menghadirkan pembelajaran bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga membimbing siswa memahami makna teks, menyusun cerita, hingga menghubungkan pengalaman pribadi dengan materi.
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk kelas 3 SD/MI hadir untuk menjawab tantangan tersebut.
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang berisi tujuan, langkah kegiatan, media, serta asesmen. Sementara deep learning dalam konteks pendidikan bukanlah kecerdasan buatan murni, melainkan pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam, bukan hafalan semata.
Dengan deep learning, siswa tidak hanya mampu mengulang kata, tetapi juga memahami makna, menghubungkan antar konsep, serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, saat belajar menulis deskripsi, siswa tidak hanya menyalin contoh, tetapi berlatih menggambarkan pengalaman nyata mereka.
Modul ajar berbasis deep learning untuk kelas 3 biasanya terdiri atas beberapa komponen penting:
Capaian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 mencakup keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca) dan produktif (menulis, berbicara). Dengan pendekatan deep learning, capaian ini diarahkan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi yang bermakna.
Setiap pertemuan memiliki tujuan yang jelas, misalnya:
Materi disusun kontekstual. Contoh teks bacaan dapat diambil dari lingkungan sekitar siswa: cerita rakyat, pengalaman sehari-hari, atau fenomena lokal.
Kegiatan belajar dibuat berjenjang, misalnya:
Evaluasi tidak hanya berupa tes tulis, tetapi juga portofolio, penilaian kinerja, dan refleksi diri.
Penerapan deep learning sangat erat kaitannya dengan storytelling. Guru dapat memulai pelajaran dengan sebuah cerita sederhana, lalu meminta siswa menganalisis tokoh, alur, dan pesan moral.
Contoh kasus: Seorang siswa bernama Siti membaca cerita rakyat “Timun Mas”. Dengan pendekatan tradisional, ia hanya diminta menjawab soal pilihan ganda. Namun dengan deep learning, Siti diajak mendiskusikan:
Dengan cara ini, siswa bukan hanya memahami teks, tetapi juga menginternalisasi nilai kehidupan.
Studi pendidikan (OECD, 2023) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis deep learning meningkatkan retensi informasi hingga 35% lebih baik dibanding metode hafalan.
Selain itu, riset di Indonesia (Kemendikbudristek, 2022) menegaskan bahwa siswa SD yang diajar dengan pendekatan aktif-partisipatif memiliki kemampuan literasi lebih tinggi 27% dibanding kelas konvensional.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 3 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI bukan hanya sekadar perangkat ajar, tetapi sebuah strategi yang mampu membuat pembelajaran lebih bermakna.
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga memahami makna, mengembangkan kreativitas, serta membentuk karakter.
Bagi guru, penggunaan modul ajar ini adalah investasi penting dalam mendukung visi Kurikulum Merdeka: membentuk pelajar yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Apakah Anda ingin mendalami lebih lanjut tentang berbagai modul ajar di jenjang lain? Anda bisa membaca artikel terkait di mengajarmerdeka.id.