Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Deep Learning

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru Bahasa Indonesia yang tidak hanya mengajarkan struktur kalimat dan teks naratif, tetapi juga membantu siswanya berpikir seperti seorang peneliti, menganalisis konteks sosial di balik sebuah karya sastra, dan berani berpendapat secara kritis.

Inilah semangat yang dibawa oleh konsep Deep Learning dalam Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs.

Melalui pendekatan ini, pembelajaran tidak lagi berhenti pada hafalan dan latihan, melainkan menumbuhkan insight, empati, dan keterampilan literasi yang relevan dengan kehidupan nyata.

Download Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Deep Learning

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Deep Learning, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs

Apa Itu Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Deep Learning?

Perangkat ajar merupakan seperangkat dokumen yang berisi panduan mengajar, tujuan pembelajaran, asesmen, serta bahan ajar yang dirancang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka 2025/2026.

Dalam konteks Deep Learning, perangkat ajar ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pembentukan pemahaman mendalam (deep understanding) terhadap makna teks, konteks sosial, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Deep Learning di sini bukan sekadar teknologi kecerdasan buatan, melainkan filosofi pembelajaran yang mengutamakan koneksi antar konsep, refleksi, dan pemecahan masalah autentik.

Struktur Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7

Perangkat ajar Deep Learning Bahasa Indonesia umumnya mencakup beberapa komponen utama:

  1. Capaian Pembelajaran (CP):
    Mengacu pada capaian literasi, kemampuan berpikir kritis, serta komunikasi efektif yang relevan dengan profil Pelajar Pancasila.
  2. Tujuan Pembelajaran (TP):
    Disusun secara hierarkis dan konkret agar guru dan siswa memahami arah capaian kompetensi, misalnya:
    • Mengidentifikasi struktur teks narasi.
    • Mengembangkan gagasan melalui teks deskripsi.
    • Menganalisis nilai moral dalam teks cerita rakyat.
  3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
    Menggambarkan progres logis dari satu tujuan ke tujuan berikutnya, memastikan setiap pembelajaran memiliki kesinambungan.
  4. Materi dan Aktivitas Pembelajaran:
    Menggunakan pendekatan proyek, diskusi, dan refleksi agar siswa aktif menemukan makna di balik setiap teks.
  5. Asesmen Formatif dan Sumatif:
    Evaluasi berbasis performa, portofolio, dan rubrik reflektif, bukan hanya ujian tertulis.
  6. Media dan Sumber Belajar:
    Bisa berupa video, podcast, artikel berita aktual, atau karya sastra klasik yang relevan.

Integrasi Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penerapan Deep Learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia berfokus pada tiga aspek utama:

  1. Pemahaman Konseptual:
    Siswa tidak hanya membaca teks, tetapi juga menafsirkan konteks sosial, budaya, dan emosi di balik teks. Misalnya, saat menganalisis puisi Chairil Anwar, siswa diminta memahami semangat zamannya dan relevansi pesan bagi kehidupan mereka.
  2. Koneksi Antar Disiplin:
    Teks berita bisa dikaitkan dengan pelajaran IPS atau PPKn. Siswa belajar melihat hubungan antara bahasa dan realitas sosial.
  3. Refleksi dan Kolaborasi:
    Siswa diajak berdiskusi, menulis jurnal reflektif, dan bekerja dalam kelompok untuk membangun pemahaman bersama.

Contoh Implementasi Deep Learning di Kelas 7

Mari kita lihat contoh nyata:

Tema: Cerita Rakyat Nusantara
Capaian Pembelajaran: Siswa memahami nilai moral dan pesan budaya dalam teks naratif.
Aktivitas:

  • Guru memutar video animasi “Malin Kundang”.
  • Siswa mengidentifikasi alur, tokoh, dan konflik utama.
  • Dalam kelompok kecil, mereka mendiskusikan nilai moral yang relevan dengan kehidupan masa kini.
  • Siswa kemudian menulis refleksi pribadi: “Apa yang bisa aku pelajari dari kisah Malin Kundang tentang hubungan keluarga dan tanggung jawab?”

Pendekatan ini mendorong siswa berpikir lebih dalam, menghubungkan nilai dalam cerita dengan pengalaman mereka sendiri.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya Profil Pelajar Pancasila, yang terdiri dari enam dimensi utama:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
  2. Berkebinekaan global
  3. Gotong royong
  4. Mandiri
  5. Bernalar kritis
  6. Kreatif

Perangkat ajar Bahasa Indonesia Deep Learning membantu mewujudkan keenam dimensi tersebut secara alami. Melalui kegiatan membaca, berdiskusi, dan menulis reflektif, siswa dilatih untuk berempati, berpikir kritis, dan berani berpendapat.

Strategi Guru dalam Mengembangkan Perangkat Ajar Deep Learning

  1. Gunakan Pendekatan NLP (Natural Language Processing):
    Guru dapat memanfaatkan teknologi seperti text analysis untuk menganalisis gaya bahasa siswa atau mencari kata kunci dari teks sastra. Hal ini membantu guru mengukur perkembangan literasi secara objektif.
  2. Bangun N-gram Learning Context:
    Saat menulis, guru bisa melatih siswa memahami keterkaitan antar kata (N-gram). Misalnya, bagaimana kata “cinta tanah air” sering muncul dalam konteks teks pahlawan. Ini mengajarkan siswa mengenali pola makna.
  3. Optimalkan Pembelajaran Kolaboratif:
    Ajak siswa bekerja dalam kelompok, membuat podcast sastra, atau menulis blog sekolah. Dengan begitu, mereka belajar memadukan bahasa, teknologi, dan kreativitas.
  4. Gunakan Asesmen Otentik:
    Penilaian berbasis proyek, seperti membuat “Buku Antologi Cerita Daerah”, lebih bermakna daripada sekadar tes pilihan ganda.

Manfaat Deep Learning bagi Siswa dan Guru

Bagi Siswa:

  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
  • Mendorong keberanian berpendapat dan menulis kreatif.
  • Mengembangkan empati dan kesadaran sosial melalui teks.

Bagi Guru:

  • Membuka ruang inovasi pembelajaran.
  • Mempermudah diferensiasi belajar sesuai kebutuhan siswa.
  • Menumbuhkan budaya riset kecil di ruang kelas.

Tantangan dan Solusi

Beberapa guru mungkin merasa kesulitan saat pertama kali menerapkan pendekatan ini karena membutuhkan waktu lebih banyak untuk perencanaan. Namun, ada beberapa solusi praktis:

  • Gunakan template perangkat ajar yang tersedia di situs seperti mengajarmerdeka.id.
  • Manfaatkan learning management system (LMS) untuk mendukung asesmen digital.
  • Adakan komunitas belajar antar guru Bahasa Indonesia agar bisa saling berbagi pengalaman dan modul ajar.

Rekomendasi Sumber Belajar

Untuk memperkaya perangkat ajar, guru dapat menggunakan:

  • Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 7 (Kemdikbudristek, 2024)
  • Portal Merdeka Mengajar untuk inspirasi aktivitas kelas
  • Korpus Bahasa Indonesia (KBI) untuk analisis linguistik digital
  • Platform menulis seperti Padlet atau Google Docs untuk kolaborasi siswa

Membangun Literasi yang Bermakna

Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs berbasis Deep Learning bukan sekadar dokumen administrasi, melainkan peta jalan pembelajaran mendalam yang menuntun siswa menjadi pembelajar sejati.

Dengan mengintegrasikan teknologi, pendekatan NLP, serta nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, guru dapat menciptakan kelas yang hidup, interaktif, dan penuh makna.

Bahasa Indonesia tidak lagi dipelajari hanya sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai cara berpikir, berempati, dan berkontribusi dalam kehidupan nyata.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.