Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru SMP sedang mengajarkan kerajinan tangan seperti anyaman bambu atau membuat hiasan dari kain flanel. Siswa awalnya antusias, tetapi beberapa mulai merasa bosan karena menganggap kerajinan itu “hanya” keterampilan manual.

Padahal, di balik setiap produk kerajinan ada logika, kreativitas, bahkan pola pikir sistematis yang bisa dikaitkan dengan teknologi modern seperti deep learning.

Deep learning biasanya terdengar sebagai sesuatu yang rumit, dipakai dalam kecerdasan buatan, pengenalan wajah, atau mobil tanpa sopir.

Tapi ternyata konsep ini juga bisa masuk ke dunia prakarya. Modul ajar yang memadukan kerajinan dengan prinsip berpikir ala deep learning dapat membantu siswa kelas 7 lebih kritis, kreatif, dan siap menghadapi era digital.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs

Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan untuk kelas 7 SMP/MTs, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Prakarya?

Modul ajar adalah panduan pembelajaran yang dirancang guru agar siswa lebih terarah, terukur, dan tetap kreatif.

Sementara deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya soal teknologi AI, tapi bagaimana siswa belajar mendalam (deep learning) terhadap suatu materi.

Ketika diterapkan pada mata pelajaran Prakarya Kerajinan, modul ajar ini tidak hanya berisi langkah membuat karya, tetapi juga:

  • Melatih siswa menganalisis pola desain
  • Menghubungkan kerajinan dengan budaya lokal dan tren global
  • Menggunakan pendekatan ilmiah, seperti riset bahan atau uji coba desain
  • Membiasakan siswa melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan hasil karya

Dengan begitu, kerajinan tangan bukan lagi sekadar produk, melainkan hasil dari proses berpikir kreatif yang sistematis.

Struktur Modul Ajar Sesuai Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, modul ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan kelas 7 SMP/MTs biasanya memiliki struktur sebagai berikut:

  1. Identitas Modul
    • Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester
    • Topik: Kerajinan dari bahan alam, daur ulang, atau modern
  2. Kompetensi Awal dan Capaian Pembelajaran
    • Siswa mengenal jenis bahan kerajinan
    • Siswa memahami nilai budaya di balik karya
    • Siswa mampu menghasilkan produk kerajinan dengan teknik tertentu
  3. Tujuan Pembelajaran
    Misalnya, siswa dapat membuat tempat pensil dari kardus bekas dengan desain ramah lingkungan.
  4. Pemahaman Bermakna
    Siswa menyadari bahwa kerajinan bukan hanya benda, tetapi juga bentuk ekspresi diri dan inovasi.
  5. Kegiatan Pembelajaran
    • Eksplorasi bahan (observasi lingkungan sekitar)
    • Diskusi ide kreatif (kolaborasi kelompok)
    • Proses produksi (membuat karya dengan tahapan terstruktur)
    • Presentasi dan refleksi (menjelaskan konsep karya dan evaluasi diri)
  6. Asesmen
    • Penilaian proses (kedisiplinan, kerjasama)
    • Penilaian produk (fungsi, estetika, orisinalitas)
    • Penilaian sikap (kepedulian lingkungan, tanggung jawab)

Dari Botol Bekas Jadi Karya Bernilai

Suatu hari, guru meminta siswa membawa barang bekas dari rumah. Seorang siswa membawa botol plastik yang biasanya dibuang begitu saja. Lewat modul ajar berbasis deep learning, guru tidak hanya menyuruh membuat pot bunga, tetapi mengajak siswa meneliti:

  • Bagaimana kekuatan plastik ini?
  • Apa dampak plastik terhadap lingkungan?
  • Apakah desain pot bisa dipadukan dengan motif batik lokal?

Akhirnya, siswa membuat pot unik dengan ukiran motif kawung. Saat dipresentasikan, teman-temannya kagum karena karya itu bukan hanya indah, tapi juga sarat makna budaya dan ramah lingkungan.

Di sinilah nilai deep learning terasa: siswa tidak sekadar membuat, tapi berpikir mendalam, menganalisis, lalu mengaitkan karya dengan isu nyata.

Yang perlu diketahui

Data Ilmiah: Pentingnya Prakarya untuk Kecerdasan Abad 21

Berdasarkan laporan UNESCO (2021), pembelajaran berbasis proyek kreatif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi teknologi hingga 35% dibanding pembelajaran konvensional.

Selain itu, penelitian dari Journal of Educational Research (2020) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam kegiatan kerajinan lebih mampu mengembangkan empati sosial dan keterampilan problem-solving.

Artinya, modul ajar prakarya kerajinan bukan hanya sekadar pelajaran tambahan, tetapi pintu masuk untuk membangun kompetensi abad 21.

Integrasi Teknologi dalam Modul Ajar

Bagaimana caranya menggabungkan prakarya kerajinan dengan dunia digital? Berikut beberapa ide:

  • Guru bisa menggunakan aplikasi desain 3D sederhana untuk merancang produk sebelum dibuat.
  • Siswa dapat mendokumentasikan proses kerajinan lewat video pendek, lalu diunggah di platform kelas digital.
  • Diskusi ide bisa dilakukan melalui forum daring agar siswa terbiasa berkolaborasi lintas ruang.

Dengan cara ini, siswa belajar keterampilan tradisional sekaligus digital literacy.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning untuk Guru dan Siswa

Bagi guru:

  • Modul menjadi panduan sistematis sehingga pembelajaran lebih terarah.
  • Guru dapat mengevaluasi proses belajar siswa dengan lebih objektif.
  • Memudahkan integrasi nilai budaya, lingkungan, dan teknologi.

Bagi siswa:

  • Lebih kreatif karena terbiasa bereksperimen.
  • Mampu berpikir mendalam, bukan sekadar meniru.
  • Menghargai budaya lokal sambil terbuka dengan teknologi global.

Tips Membuat Modul Ajar Prakarya Kerajinan Berbasis Deep Learning

  1. Mulailah dengan tema yang dekat dengan kehidupan siswa, misalnya daur ulang sampah rumah tangga.
  2. Gunakan media visual seperti gambar, diagram, atau video tutorial.
  3. Libatkan siswa dalam diskusi reflektif setelah membuat karya.
  4. Kaitkan kerajinan dengan isu sosial atau budaya agar lebih bermakna.
  5. Sediakan ruang bagi inovasi siswa, jangan hanya mengikuti contoh dari guru.

Kreatif, Inovatif, dan Mendalam

Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs bukan hanya sekadar dokumen formal. Ia adalah jembatan agar siswa bisa belajar secara kreatif, mendalam, dan relevan dengan tantangan masa kini.

Dengan pendekatan ini, kerajinan tidak lagi dipandang sebelah mata, melainkan sebagai media pendidikan yang menyatukan budaya, sains, dan teknologi.

Guru yang mampu merancang modul semacam ini berarti sedang menyiapkan generasi muda yang tidak hanya mahir membuat karya, tetapi juga kritis, peduli lingkungan, dan siap bersaing di era digital.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.