
mengajarmerdeka.id – Pembelajaran di era Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk kreatif, inovatif, dan mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah deep learning atau pembelajaran mendalam.
Dalam konteks Modul Ajar IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) untuk Kelas 5 SD/MI, pendekatan ini mendorong siswa untuk memahami konsep secara komprehensif, bukan sekadar menghafal.
Mengapa ini penting? Karena siswa SD berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret, di mana mereka mulai mampu berpikir logis tetapi masih membutuhkan contoh nyata.
Dengan modul ajar yang dirancang berbasis deep learning, guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menghubungkan konsep IPAS dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk mendapatkan modul ajar IPAS Deep Learning, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini berdasarkan untuk Kelas 5 SD/MI:
Modul Ajar IPAS adalah perangkat ajar yang mengintegrasikan IPA dan IPS dalam satu kesatuan tema. Dalam Kurikulum Merdeka, IPAS bertujuan membangun keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan meningkatkan literasi sains serta sosial siswa.
Deep learning di sini bukan sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan, tetapi pendekatan pembelajaran yang menggali pemahaman konsep secara mendalam, mendorong siswa menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
Misalnya, saat membahas tema “Perubahan Wujud Benda”, guru tidak hanya menjelaskan definisi mencair, membeku, atau menguap, tetapi mengajak siswa melakukan eksperimen, mendiskusikan hasilnya, dan mencari keterkaitan dengan fenomena di rumah. Ini sejalan dengan prinsip pembelajaran berbasis proyek yang ada di Kurikulum Merdeka.
Modul ajar untuk kelas 5 biasanya mencakup:
Dengan pendekatan deep learning, setiap komponen ini dirancang untuk memicu rasa ingin tahu siswa. Guru bisa memulai dengan pertanyaan pemantik, seperti “Mengapa es mencair lebih cepat di bawah sinar matahari?” atau “Bagaimana energi listrik bisa membuat kipas berputar?”
Pertanyaan seperti ini mendorong siswa berpikir kritis dan mencari jawaban melalui eksplorasi.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk menerapkan modul ajar ini:
Kegiatan ini dapat disesuaikan dengan alokasi waktu mingguan IPAS di kelas 5 yang umumnya 4 jam pelajaran.
Kegiatan ini memadukan IPA, IPS, keterampilan komunikasi, serta kreativitas.
Modul Ajar IPAS berbasis deep learning mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila, khususnya dimensi bernalar kritis, kreatif, dan gotong royong. Misalnya, saat siswa mengamati lingkungan sekitar dan merancang solusi, mereka mengembangkan kepedulian sosial sekaligus kemampuan berpikir ilmiah.
Guru dapat mengadaptasi modul ajar resmi dari Kemendikbudristek, lalu menambahkan konteks lokal agar lebih relevan. Beberapa tips yang bisa dilakukan:
Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga proses belajar siswa. Guru bisa menggunakan jurnal refleksi, rubrik proyek, dan penilaian teman sebaya.
Ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, sekaligus meningkatkan motivasi belajar.
Modul Ajar IPAS Deep Learning Kelas 5 SD/MI adalah kunci menciptakan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Guru tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi fasilitator yang menginspirasi siswa untuk mengeksplorasi dunia.
Dengan strategi yang tepat, siswa tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga membangun karakter yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Apakah Anda seorang guru yang sedang mencari inspirasi untuk membuat pembelajaran lebih hidup? Cobalah terapkan pendekatan ini di kelas, rasakan bagaimana siswa menjadi lebih antusias, dan nikmati momen ketika mereka berkata, “Oh, jadi begitu caranya!”
Ingin contoh modul ajar siap pakai dan tips implementasinya? Anda bisa membaca artikel lain di mengajarmerdeka.id tentang [Strategi Pembelajaran PjBL di Kurikulum Merdeka] dan [Asesmen Autentik untuk Siswa SD]. Artikel ini akan membantu Anda merancang pengalaman belajar yang lebih terarah dan menyenangkan.