Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa Kelas 5 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru di kelas 5 SD sedang mengajar Bahasa Jawa. Di tangannya bukan hanya buku teks konvensional, tetapi sebuah modul ajar berbasis Deep Learning yang mampu membantu anak memahami tembung krama, ngoko, paribasan, hingga cerita rakyat dengan cara yang lebih interaktif.

Siswa bukan lagi hanya mendengar ceramah, melainkan diajak berdialog, mempraktikkan percakapan, bahkan belajar melalui aplikasi digital yang terintegrasi.

Inilah esensi modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI. Modul ini bukan sekadar perangkat ajar, tetapi sebuah inovasi yang menggabungkan pedagogi tradisional dengan teknologi kecerdasan buatan untuk memperkuat kompetensi literasi bahasa daerah sekaligus menanamkan nilai budaya Jawa.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memuat tujuan, materi, aktivitas, serta asesmen. Sementara Deep Learning di sini bukan hanya istilah teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga filosofi belajar mendalam: bagaimana siswa tidak hanya menghafal, tetapi memahami konteks, menerapkan, hingga menciptakan karya baru.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI dirancang agar:

  • Membantu siswa memahami bahasa Jawa sesuai tingkatan tutur (ngoko, krama, krama alus).
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi, membaca cerita rakyat, dan menulis teks sederhana.
  • Mengintegrasikan teknologi digital seperti aplikasi interaktif, AI, atau platform belajar daring.

Mengapa Deep Learning Penting dalam Pembelajaran Bahasa Jawa?

Banyak anak di era sekarang lebih akrab dengan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing. Bahasa Jawa, yang kaya budaya, sering kali kurang mendapat ruang. Dengan pendekatan Deep Learning:

  1. Pembelajaran Kontekstual
    Siswa tidak hanya menghafal kosakata, tetapi diajak mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, percakapan saat membeli jajan di pasar menggunakan bahasa Jawa ngoko.
  2. Aspek Kognitif dan Afektif
    Deep Learning melibatkan proses berpikir kritis, analisis teks, hingga menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Jawa.
  3. Integrasi Teknologi
    Modul ajar bisa menggunakan aplikasi berbasis AI untuk melatih pelafalan atau kuis interaktif sehingga lebih menarik.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa Kelas 5 SD/MI

Agar modul ini efektif, perlu struktur yang jelas dan mudah diikuti. Berikut komponen utama:

1. Identitas Modul

  • Mata Pelajaran: Bahasa Jawa
  • Kelas/Fase: V (Fase C)
  • Kurikulum: Merdeka
  • Alokasi Waktu: 2 JP (Jam Pelajaran) per pertemuan

2. Capaian Pembelajaran

Siswa mampu:

  • Mengidentifikasi kosakata bahasa Jawa ngoko dan krama dalam percakapan sederhana.
  • Membaca teks cerita rakyat Jawa dengan lafal dan intonasi yang tepat.
  • Menulis teks percakapan menggunakan bahasa Jawa sesuai konteks.

3. Tujuan Pembelajaran

  • Siswa memahami perbedaan ngoko dan krama alus.
  • Siswa dapat menceritakan kembali cerita rakyat seperti Timun Mas atau Ande-Ande Lumut dengan bahasa Jawa.
  • Siswa mampu membuat dialog sederhana sesuai konteks.

4. Materi Pembelajaran

  • Kosakata dasar bahasa Jawa (mangan, ngombe, lunga).
  • Unggah-ungguh basa: ngoko, krama madya, krama alus.
  • Paribasan: “Jer basuki mawa bea”, “Alon-alon waton kelakon”.
  • Cerita rakyat Jawa.

5. Metode dan Model Pembelajaran

  • Diskusi kelompok
  • Role play (bermain peran)
  • Project-based learning (membuat komik berbahasa Jawa)
  • Pembelajaran berbasis digital (aplikasi Deep Learning)

6. Kegiatan Pembelajaran

  • Pendahuluan: Guru membuka dengan dialog singkat menggunakan bahasa Jawa.
  • Inti:
    • Membaca cerita rakyat dengan panduan digital.
    • Analisis perbedaan ngoko dan krama.
    • Praktik percakapan melalui role play.
  • Penutup: Refleksi bersama, menyimpulkan nilai moral cerita.

7. Asesmen

  • Tes lisan (percakapan).
  • Tugas menulis teks dialog.
  • Penilaian sikap melalui observasi partisipasi siswa.

Yang perlu diketahui

Pengalaman Guru Menggunakan Modul Ajar

Bu Siti, seorang guru di Yogyakarta, mencoba modul ajar ini di kelasnya. Awalnya ia khawatir siswa kurang tertarik belajar bahasa Jawa.

Namun, setelah ia memperkenalkan aplikasi interaktif yang bisa mendeteksi ucapan Jawa siswa, suasana kelas menjadi hidup.

Salah satu murid, Andi, yang biasanya pendiam, berani mencoba berbicara dalam bahasa krama kepada temannya.

Bahkan mereka tertawa ketika aplikasi mengoreksi intonasi kata “monggo”. Dari pengalaman itu, Bu Siti menyadari bahwa Deep Learning tidak hanya soal teknologi, tetapi juga pengalaman belajar yang mendalam.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa

Menggunakan modul ini memberikan berbagai manfaat:

  1. Memperkuat Identitas Budaya
    Anak-anak tetap mengenal dan mencintai bahasa daerahnya.
  2. Meningkatkan Literasi Digital
    Siswa terbiasa menggunakan teknologi secara positif.
  3. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
    Percakapan sehari-hari menjadi lebih variatif dengan bahasa Jawa.
  4. Mendorong Kolaborasi
    Aktivitas kelompok dan proyek berbasis cerita rakyat memperkuat kerjasama.

Tantangan dan Solusi Implementasi

Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa tantangan:

  • Guru yang belum terbiasa dengan teknologi.
  • Keterbatasan perangkat digital di sekolah.
  • Kurangnya bahan ajar digital Bahasa Jawa.

Solusi:

  • Pelatihan guru mengenai modul ajar Deep Learning.
  • Kolaborasi sekolah dengan orang tua untuk penggunaan gawai.
  • Pengembangan aplikasi sederhana berbasis lokal.

Koneksi dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi, dan karakter. Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa sepenuhnya sejalan dengan visi ini.

Guru bisa menghubungkan materi dengan Profil Pelajar Pancasila: beriman, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 5 SD/MI bukan sekadar perangkat ajar, melainkan sebuah inovasi yang menghubungkan budaya dengan teknologi.

Melalui pendekatan mendalam, siswa diajak untuk memahami, mencintai, dan mempraktikkan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan integrasi Kurikulum Merdeka, guru, siswa, dan teknologi dapat berjalan beriringan demi melestarikan bahasa daerah sekaligus menyiapkan generasi yang kreatif, kritis, dan berkarakter.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.