Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru kelas 4 SD yang ingin mengajarkan materi Bahasa Indonesia, tetapi bukan sekadar membaca teks atau menulis karangan. Guru itu ingin membuat siswanya benar-benar memahami makna, berpikir kritis, dan menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata. Nah, inilah alasan mengapa modul ajar deep learning hadir dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka.

Modul ajar ini tidak hanya sekadar rencana mengajar, melainkan sebuah panduan yang membantu guru membangun pengalaman belajar mendalam, kontekstual, dan berkelanjutan.

Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI dapat dirancang, diterapkan, dan diintegrasikan dalam praktik sehari-hari.

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Modul ajar adalah perangkat ajar yang lebih fleksibel daripada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Deep learning di sini bukan teknologi kecerdasan buatan, melainkan pendekatan pembelajaran mendalam.

Artinya, siswa tidak hanya sekadar menghafal informasi, tetapi juga memahami konsep, menghubungkan ide, dan mampu menggunakan pengetahuan dalam situasi nyata.

Misalnya, saat mempelajari teks narasi, siswa tidak hanya diminta menceritakan ulang, tetapi juga menganalisis alur cerita, menemukan nilai moral, dan mengaitkannya dengan pengalaman hidup mereka.

Struktur Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI

Agar selaras dengan Kurikulum Merdeka, modul ajar Bahasa Indonesia berbasis deep learning biasanya mencakup beberapa komponen utama:

1. Identitas Modul

Berisi informasi dasar seperti:

  • Nama sekolah
  • Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
  • Kelas/Fase: 4 (Fase B)
  • Topik: Membaca Teks Narasi dan Puisi
  • Alokasi waktu: 2 x 35 menit per pertemuan

2. Capaian Pembelajaran

Mengacu pada dokumen resmi Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 meliputi:

  • Siswa mampu memahami teks narasi sederhana.
  • Siswa dapat mengidentifikasi unsur tokoh, latar, dan alur cerita.
  • Siswa mampu menyampaikan kembali isi teks dengan bahasa sendiri.

3. Tujuan Pembelajaran

Tujuan ditulis lebih spesifik, misalnya:

  • Menggali isi cerita rakyat Nusantara melalui diskusi.
  • Menunjukkan sikap menghargai keberagaman nilai budaya.
  • Membuat ringkasan cerita dengan bahasa sederhana.

4. Profil Pelajar Pancasila

Deep learning dihubungkan dengan penguatan karakter. Contoh relevansi:

  • Beriman dan berakhlak mulia: Siswa menghargai pesan moral dalam cerita.
  • Kreatif: Siswa menulis ulang cerita dengan gaya bahasa sendiri.
  • Berkebinekaan global: Siswa mengenal cerita dari berbagai daerah di Indonesia.

5. Materi Ajar

Materi Bahasa Indonesia kelas 4 berbasis teks, seperti:

  • Cerita rakyat (Malin Kundang, Timun Mas, dll.)
  • Puisi anak
  • Teks deskriptif tentang lingkungan sekitar

6. Metode dan Model Pembelajaran

Deep learning membutuhkan strategi aktif, misalnya:

  • Diskusi kelompok kecil untuk menemukan nilai dalam cerita.
  • Mind mapping untuk memetakan tokoh dan alur.
  • Project based learning dengan membuat buku mini kumpulan cerita rakyat.

7. Asesmen

Asesmen harus autentik, tidak hanya pilihan ganda. Bentuknya bisa berupa:

  • Penilaian lisan: presentasi cerita.
  • Penilaian tertulis: ringkasan cerita.
  • Penilaian sikap: kerja sama saat diskusi.

Strategi Implementasi Deep Learning Bahasa Indonesia

Agar modul ajar deep learning berjalan efektif, guru dapat menerapkan beberapa strategi berikut:

Menggunakan Cerita Dekat dengan Kehidupan Siswa

Misalnya, guru memilih cerita rakyat dari daerah setempat. Hal ini membuat siswa merasa lebih terhubung secara emosional dan budaya.

Mengintegrasikan Teknologi

Guru bisa memanfaatkan video pendek atau aplikasi membaca digital. Dengan begitu, siswa tidak hanya membaca teks, tetapi juga melihat visualisasi cerita.

Memberikan Tantangan Analitis

Alih-alih hanya bertanya “Siapa tokoh utama?”, guru dapat mengajukan pertanyaan seperti:

  • Mengapa tokoh tersebut mengambil keputusan tertentu?
  • Apa yang akan kamu lakukan jika berada di posisi tokoh?

Kolaborasi Antarmata Pelajaran

Misalnya, setelah membaca cerita rakyat, guru Seni Budaya bisa meminta siswa menggambar adegan cerita, sementara guru PPKn mengaitkan nilai moral cerita dengan sikap di sekolah.

Contoh Rencana Modul Ajar Deep Learning

Agar lebih konkret, berikut contoh alur 2 pertemuan:

Pertemuan 1

  • Aktivitas: Membaca teks cerita rakyat Timun Mas bersama-sama.
  • Diskusi: Mengidentifikasi tokoh, latar, dan alur cerita.
  • Hasil: Mind map tentang struktur cerita.

Pertemuan 2

  • Aktivitas: Siswa menulis ulang cerita dengan bahasa sendiri.
  • Presentasi: Membacakan cerita hasil karya di depan kelas.
  • Refleksi: Diskusi tentang pesan moral yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Yang perlu diketahui

Tantangan dalam Penerapan

Tentu saja, deep learning di kelas 4 bukan tanpa tantangan. Beberapa kendala umum antara lain:

  • Waktu terbatas, sementara pembahasan cerita bisa panjang.
  • Perbedaan kemampuan membaca siswa, ada yang cepat paham, ada yang masih terbata-bata.
  • Keterbatasan media belajar di sekolah tertentu.

Namun, dengan kreativitas guru, kendala tersebut bisa diatasi melalui pendekatan diferensiasi, pemanfaatan media sederhana, dan penyesuaian alur kegiatan.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning

Jika diterapkan dengan baik, manfaat yang didapat antara lain:

  • Siswa lebih kritis dalam membaca.
  • Siswa berani mengungkapkan pendapat.
  • Siswa memahami nilai budaya bangsa.
  • Siswa mampu menulis dengan lebih runtut dan kreatif.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2


FAQ tentang Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4

Apa perbedaan modul ajar biasa dengan deep learning?

Modul ajar biasa fokus pada aktivitas dasar, sementara deep learning menekankan pada pemahaman mendalam, analisis, dan penerapan dalam kehidupan nyata.

Apakah modul ajar ini wajib digunakan?

Ya, Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan modul ajar, tetapi guru bebas menyesuaikan sesuai kondisi sekolah.

Bagaimana cara membuat modul ajar yang menarik?

Gunakan cerita kontekstual, aktivitas kreatif, dan integrasikan teknologi agar siswa lebih terlibat.

Apakah bisa digabung dengan project based learning?

Bisa. Misalnya, siswa membuat buku cerita rakyat versi mereka sendiri sebagai proyek akhir.

Bagaimana cara menilai hasil belajar siswa?

Selain tes tertulis, gunakan penilaian otentik seperti observasi, presentasi, dan produk karya.

Modul ajar deep learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD/MI merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih bermakna.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami teks, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan memiliki kepekaan terhadap nilai budaya serta moral.

Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan pengalaman belajar interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Dengan modul ajar ini, harapannya siswa tidak hanya pintar membaca dan menulis, tetapi juga mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.