
mengajarmerdeka.id – Pagi itu, Bu Rina memasuki kelas 1 dengan membawa sebuah kotak misterius. Murid-murid langsung berbisik penasaran. Setelah mengucapkan salam, Bu Rina membuka kotak dan mengeluarkan berbagai benda: pensil, apel merah, dan buku kecil. “Hari ini kita akan belajar kata dan cerita,” katanya.
Di kelas Bahasa Indonesia berbasis deep learning, siswa tidak hanya menghafal huruf dan kata, tapi juga belajar memaknai bahasa melalui pengalaman langsung, bermain peran, dan mencipta cerita. Pembelajaran seperti ini membantu anak membangun keterampilan bahasa yang kuat sejak dini.
Deep learning di sini berarti pembelajaran mendalam yang fokus pada pemahaman konsep, penguatan keterampilan, dan penerapan bahasa dalam konteks nyata. Dalam Bahasa Indonesia, ini mencakup:
Penelitian dari National Early Literacy Panel menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa yang berbasis pengalaman nyata dapat meningkatkan keterampilan literasi awal hingga 60 persen lebih cepat dibanding metode konvensional.
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas/Fase: 1 / Fase A
Alokasi Waktu: 2 x 35 menit
Tema: Mengenal dan Menggunakan Kata dalam Cerita
Siswa mampu mengenali kosakata baru, memahami maknanya, dan menggunakannya dalam kalimat sederhana.
Bu Rina memulai pelajaran dengan mengeluarkan apel dari kotak. “Ini apel, warnanya merah. Siapa yang suka apel?” Anak-anak mengangkat tangan sambil tersenyum. Lalu, ia meminta mereka membuat kalimat dengan kata “apel”.
Setelah itu, ia menunjukkan gambar taman dan mengajak siswa menyusun cerita bersama. Satu siswa mulai: “Di taman ada bunga.” Siswa lain menambahkan: “Ada kupu-kupu.” Cerita berkembang menjadi kisah lucu tentang kupu-kupu yang mencuri apel dari piknik.
Melalui metode ini, siswa belajar kosakata, tata bahasa, dan keterampilan berbicara secara alami.
Gunakan benda nyata atau gambar yang dekat dengan kehidupan siswa.
Libatkan siswa dalam dialog, tanya jawab, dan cerita bersama.
Minta siswa menceritakan kembali pelajaran hari ini dengan kata-kata mereka sendiri.
Tugas rumah bisa berupa membuat cerita tentang kegiatan bersama keluarga.
Hasil riset dari Harvard Graduate School of Education menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat aktif dalam pembelajaran bahasa dengan konteks nyata memiliki pemahaman kosakata yang lebih luas dan kemampuan membaca yang lebih baik di usia dini.
Metode berbasis deep learning juga membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis sejak awal, karena mereka belajar menghubungkan kata dengan makna dan pengalaman.
Kegiatan | Tujuan | Media |
---|---|---|
Menebak benda | Mengenal kosakata | Kotak berisi benda |
Menyusun kalimat | Membangun tata bahasa | Kartu kata |
Membuat cerita bergambar | Mengembangkan imajinasi | Kertas dan krayon |
Bermain peran | Melatih keterampilan berbicara | Alat peraga sederhana |
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk kelas 1 SD/MI adalah langkah efektif membangun keterampilan bahasa sejak dini. Melalui pembelajaran yang kontekstual, interaktif, reflektif, dan berbasis aksi, siswa akan lebih mudah memahami, mengingat, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan percaya diri.
Pendekatan ini membuat kelas menjadi tempat yang hidup, penuh cerita, dan menjadi fondasi kuat bagi literasi anak di masa depan.