
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru bernama Pak Andi. Ia mengajar matematika di kelas VIII. Selama ini, ia hanya memberikan ulangan harian dan ujian akhir semester.
Tapi setelah menerapkan Kurikulum Merdeka, Pak Andi menyadari, penilaian tak bisa hanya mengukur hasil akhir. Ia butuh asesmen yang memantau proses belajar siswa secara berkelanjutan.
Di sinilah asesmen formatif dan sumatif berbasis kompetensi memainkan peran penting. Metode ini bukan hanya memberi angka, tetapi membantu guru memahami perkembangan siswa secara menyeluruh.
Asesmen berbasis kompetensi adalah penilaian yang dirancang untuk mengukur penguasaan siswa terhadap kompetensi inti, bukan sekadar menghafal materi. Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen ini berfokus pada capaian pembelajaran (CP), bukan lagi hanya nilai ujian.
Data ilmiah menunjukkan bahwa asesmen berbasis kompetensi meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 40% lebih tinggi dibanding asesmen tradisional.
Keduanya saling melengkapi: formatif sebagai “GPS” selama perjalanan belajar, sedangkan sumatif sebagai “laporan akhir” perjalanan.
Pak Andi dulu hanya mengandalkan ulangan tertulis. Siswa pintar dapat nilai bagus, siswa lainnya tertekan. Setelah belajar strategi asesmen formatif, ia mulai menggunakan:
Hasilnya? Siswa lebih aktif, percaya diri, dan hasil belajar meningkat signifikan. Bahkan nilai ujian akhir (sumatif) meningkat rata-rata 15% dibanding tahun sebelumnya.
Aspek | Formatif | Sumatif |
---|---|---|
Waktu Pelaksanaan | Selama pembelajaran | Akhir pembelajaran |
Fungsi Utama | Memperbaiki proses belajar | Mengukur hasil akhir |
Contoh | Kuis, diskusi, portofolio | Ujian akhir, proyek besar |
Keterlibatan Siswa | Tinggi, banyak feedback | Terbatas, fokus hasil |
Kelebihan | Meningkatkan keterlibatan | Mengukur pencapaian final |
Infografis Panduan penilaian Formatif dan Sumatif Berbasis Kompetensi
Asesmen formatif dan sumatif berbasis kompetensi adalah kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan menggabungkan keduanya, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menumbuhkan kreativitas, dan meningkatkan capaian akademik siswa.
Guru seperti Pak Andi telah membuktikan bahwa perubahan strategi penilaian dapat memberikan dampak besar. Kini, saatnya Anda menerapkannya di kelas!